SURABAYA, pekaaksara.com – Upaya percepatan sertifikasi tanah wakaf yang dilakukan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) mendapat apresiasi dari Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Abdul Hakim Mahfudz.
Hal ini disampaikannya usai menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) bersama Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Jawa Timur, Lampri, di Kantor PWNU Jawa Timur, Surabaya, Kamis (21/11/2024).
“MoU ini sangat membantu kami. Harapannya, langkah seperti ini dapat mempercepat layanan sertifikasi tanah wakaf milik Perkumpulan NU. Semoga ini menjadi titik awal yang menghadirkan solusi atas permasalahan pertanahan di Jawa Timur,” ujar KH Abdul Hakim Mahfudz dalam keterangan tertulis, Kamis (28/11/2024).
Ia mengakui bahwa masih banyak tanah wakaf dan tanah lainnya milik Perkumpulan NU yang bermasalah dan belum bersertifikat. “Saat ini, dengan berbagai perubahan, kita semakin maju dan tertib dalam administrasi,” tambahnya.
Selain penandatanganan MoU, turut dilakukan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Kantor Pertanahan dengan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Jawa Timur. Kegiatan ini turut disaksikan oleh Menteri ATR/Kepala BPN, Nusron Wahid.
“Langkah ini bertujuan mempercepat sertifikasi hak atas tanah yang dimiliki NU, baik secara struktural maupun komunitas keagamaan berbasis NU di Jawa Timur. Hak atas tanah tersebut mencakup tanah wakaf yang banyak belum terdaftar dan belum bersertifikat. Kami mendorong proses pendaftaran, pemetaan, dan sertifikasi agar segera terlaksana,” ungkap Menteri Nusron.
Pada kesempatan tersebut, Menteri ATR/Kepala BPN, Nusron Wahid menyerahkan 12 sertifikat tanah wakaf, terdiri dari 9 sertifikat milik Perkumpulan NU dan 3 sertifikat tanah wakaf lainnya di Jawa Timur. Tanah-tanah wakaf tersebut meliputi tanah pondok pesantren, masjid, musala, madrasah, dan yayasan pendidikan.
Mendampingi Menteri ATR/Kepala BPN dalam acara ini, hadir Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Harison Mocodompis, serta Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Jawa Timur. Turut hadir pula Rais Syuriah PWNU Jawa Timur, KH Anwar Manshur; Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, KH Anwar Iskandar; dan para Kepala Kantor Pertanahan se-Jawa Timur (*)