FKUB Sumenep Studi Komparatif ke FKRI Surabaya untuk Tingkatkan Kerukunan Antar Umat Beragama

Pekaaksara

FKUB Sumenep
FKUB Sumenep di Vihara Buddhayana Royal (Foto:Pekaaksara.com)

SURABAYA, pekaaksara.com – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Sumenep melakukan kunjungan studi komparatif ke Forum Komunikasi Rumah Ibadah (FKRI) di Surabaya, dalam upaya memperkuat kerukunan antar umat beragama.

Kegiatan yang berlangsung pada Selasa (7/1/2024) ini dipimpin oleh Ketua FKUB Sumenep, KH. Qusyairi Zaini, yang juga pengasuh Pondok Pesantren Hidayatul Ulum Utara, Gadu Barat, Kecamatan Ganding.

KH. Qusyairi Zaini menyampaikan pentingnya dialog lintas agama sebagai pilar utama dalam membangun masyarakat yang harmonis, terutama di tengah keberagaman. Menurutnya, FKRI Surabaya dapat menjadi contoh bagaimana rumah ibadah dari berbagai agama dapat berdampingan dengan penuh toleransi dan saling mendukung dalam kehidupan bermasyarakat.

“FKRI Surabaya adalah contoh konkret bagaimana rumah ibadah dari berbagai agama dapat berdampingan secara harmonis. Hal ini tidak hanya menunjukkan toleransi, tetapi juga menunjukkan saling dukung dalam kehidupan bermasyarakat,” ujar KH. Qusyairi.

Ia menambahkan, salah satu contoh yang menarik adalah di sebuah kompleks perumahan di Surabaya yang memiliki enam rumah ibadah dari berbagai agama. Di lokasi tersebut, kehidupan beragama berjalan dengan damai berkat komunikasi yang baik dan rasa saling menghormati antar umat beragama.

Melalui kunjungan ini, FKUB Sumenep berharap dapat membawa pelajaran berharga yang dapat diterapkan di wilayahnya untuk memperkuat toleransi dan kerukunan. Sebagai langkah konkret, FKUB Sumenep dan FKRI Surabaya juga menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) yang menjadi dasar kerja sama jangka panjang dalam mempromosikan kerukunan antar umat beragama.

“Kami berharap hasil dari studi komparatif ini tidak hanya menjadi inspirasi, tetapi juga dapat diimplementasikan secara nyata di Sumenep. Kami ingin menciptakan masyarakat yang semakin toleran, saling menghargai, dan damai,” ungkap KH. Qusyairi Zaini.

Lebih lanjut, KH. Qusyairi menegaskan bahwa keberagaman di Sumenep merupakan kekayaan yang harus dijaga bersama. Oleh karena itu, lembaga di bawah kepemimpinannya itu berkomitmen untuk terus memperkuat perannya sebagai jembatan komunikasi antar umat beragama melalui berbagai program inovatif.

Kerukunan di Surabaya sebagai Teladan

FKRI Surabaya dikenal sebagai forum yang berhasil memelihara kerukunan antar agama di kota besar yang memiliki tingkat keberagaman tinggi. Forum ini berfungsi sebagai wadah dialog terbuka, yang juga berperan dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang mungkin timbul di masyarakat.

Ketua Pengurus FKRI Surabaya, Indra Prasetya, mengungkapkan rasa terhormat atas kesempatan berbagi pengalaman dengan FKUB Sumenep. “Semoga kerja sama ini tidak hanya memberikan manfaat bagi dua wilayah ini, tetapi juga dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain,” kata Indra dalam sesi diskusi.

Kegiatan studi komparatif ini diharapkan menjadi batu loncatan bagi FKUB Sumenep untuk mengembangkan strategi-strategi baru dalam memperkuat kerukunan antar umat beragama.

Kegiatan ini diikuti oleh lima pemuka agama yang juga merupakan pengurus struktural FKUB Sumenep, yaitu Romo Kornilus Kopong (Katholik), Pendeta Yusuf (Protestan), Jiao Sheng Imam Santoso (Kong Hu Cu), Ko Sugianto (Buddha), serta beberapa pengurus lainnya seperti Imaduddin (Sekjen FKUB) dan KH. Subaidi (Bendahara FKUB).

Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan Sumenep bisa menjadi contoh daerah yang mampu menjaga kerukunan antar umat beragama, terutama di Madura (*)

Baca Juga

Tinggalkan komentar

PASANG IKLAN DI SINI