pekaaksara.com – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan memperingati Nuzulul Quran di Masjid At-Taufiq, Jl. Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (11/4) malam.
Kegiatan tersebut diikuti seluruh kader Banteng moncong putih se luruh indonesia. Baik secara tatap muka maupun via zoom. Bahkan, menghadirkan Menteri jebolan Pesantren, yakni, Mahfud MD.
Pada kesempatan mulia ini, Wakil Ketua MPR RI sekaligus perwakilan DPP PDI Perjuangan Akhmad Basarah menyampaikan, peringatan Nuzulul Quran merupakan tradisi keislaman yang telah mendarah daging sejak Presiden pertama indonesia Soekarno.
Nuzulul Quran yang diperingati setiap tanggal 17 Ramadan ini menjadi momentum penting bagi umat islam dalam mengingat sejarah diturunkannya kitab suci Al-Quran oleh sang pencipta.
“Sangat penting untuk selalu mengingat bahwa Al-Quran adalah kitab suci yang menuntun kehidupan umat islam,” ucap Basarah
Disela sambutannya, Basarah bercerita, Masjid At-Taufiq yang ditempati peringatan Nuzulul Quran ini memiliki sejarah panjang yang luar biasa.
“Nama Masjid At-Taufiq ini diambil dari seorang tokoh pejuang Nasionalis dan Kesilaman yang menjadi guru bagi kita semua,” kata Basarah
Awalnya, Masjid tersebut merupakan Musala dimana saat DPP PDI Perjuangan masih berkantor di Jl. Lenteng Agung, Jakarta Selatan ini.
Setelah pindah ke Jl. Dipenogoro 58, Kantor DPP PDI Perjuangan dialih fungsikan menjadi sekolah Partai. Karena sudah dialih fungsi maka, hampir setiap bulan dalam acara kaderisasi partai, banyak kader PDI yang berdatangan mengikuti pola kaderisasi itu.
“Karena waktu itu, kader partai PDI minoritas agama islam. Kemudian Ketua DPP PDI Megawati Soekarno Putri memikirkan bagaimana kemudian para kader partai yang bergama islam dapat menjalankan ibadah salat lima waktu. Termasuk salat Jumat,” terangnya
Kemudian, sambungnya, dijabarkan oleh puterinya, Puan Maharani dengan mewujudkan pembangunan Masjid At-Taufiq ini.
“Alhamdulillah, melalui aktivitas baitul muslimin indonesia Masjid At-Taufiq ini terus dimakmurkan untuk mensyiarkan islam Rahmatan Lil Alamain,” pungkasnya. (*)