JAKARTA, pekaaksara.com — Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah, menilai ekonomi Indonesia mulai menunjukkan tren pemulihan yang kuat, menyusul pertumbuhan pada kuartal II 2025 yang mencapai 5,12 persen secara tahunan (year-on-year). Angka ini menunjukkan percepatan jika dibandingkan kuartal sebelumnya yang hanya tumbuh 4,87 persen.
“Ini baru 10 bulan pemerintahan berjalan, tapi kita sudah lihat tanda-tanda perbaikan yang signifikan,” ujar Said di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8), jelang Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025.
Dalam laporan terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), sektor konsumsi rumah tangga kembali menjadi tulang punggung pertumbuhan dengan mencatat angka 4,97 persen, lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu (4,93 persen).
Melihat tren tersebut, Said menyampaikan optimisme terhadap proyeksi ekonomi Indonesia tahun depan. Dalam kerangka APBN 2026, ia menargetkan pertumbuhan bisa menembus 5,3 hingga 5,4 persen, mendekati batas atas proyeksi.
“Karena ini ‘counter-cyclical’, belanja negara kita genjot supaya dampaknya langsung terasa ke masyarakat,” tegasnya.
Tak hanya itu, Said juga memperkirakan penerimaan negara pada 2026 akan berada di kisaran Rp3.145 triliun hingga Rp3.147 triliun, hampir sama dengan postur yang telah disepakati sebelumnya. Sementara itu, defisit anggaran diproyeksikan tetap terjaga di angka 2,48 persen dari PDB.
Sidang Tahunan dan Sidang Bersama DPR-DPD RI 2025 sendiri digelar menjelang HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, dengan tema besar, “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.” Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan menyampaikan pidato kenegaraan dan laporan kinerja lembaga-lembaga negara dalam rangkaian sidang tersebut (Ant)