Unjuk Rasa di Mapolres Sumenep, Mahasiswa Soroti Kasus Kematian Driver Ojol dan Isu HAM

pekaaksara.com

Aksi demonstrasi Cipayung Plus di Mapolres Sumenep. (Iqb/pekaaksara.com)

SUMENEP, Pekaaksara.com – Ratusan mahasiswa dari aliansi Cipayung Plus Sumenep menggelar aksi unjuk rasa di depan Mapolres Sumenep, Senin (1/9).

Mereka menuntut keadilan atas tewasnya Affan Kurniawan, driver ojek online yang meninggal dunia usai terlindas mobil taktis milik aparat saat aksi demonstrasi di Jakarta.

Aksi ini diikuti oleh gabungan organisasi mahasiswa seperti PMII, HMI, GMNI, IMM, serta Aliansi BEM Sumenep (BEMSU). Selain menyoroti insiden Affan, massa juga membawa isu demokrasi yang dinilai semakin sekarat, serta ancaman terhadap Hak Asasi Manusia (HAM).

“Aparat semakin represif. Ini jelas bentuk pelanggaran HAM,” teriak orator aksi, Ahyatul Karim.

Dia menambahkan, aksi ini bukan hanya bentuk solidaritas atas tragedi di Jakarta, tetapi juga menyoroti berbagai persoalan lokal di Sumenep, terutama soal maraknya peredaran narkoba di wilayah kepulauan yang hingga kini tak kunjung ditindak tegas.

Orator lain, Sahid Badri, menegaskan bahwa aksi mereka berlangsung damai. “Kami datang bukan untuk merusak, tapi menyampaikan aspirasi,” katanya.

Menanggapi aksi tersebut, Kapolres Sumenep AKBP Rivanda menyatakan siap menerima seluruh tuntutan mahasiswa. Bahkan, Rivanda sempat naik ke atas mobil komando massa aksi.

“Kami berkomitmen menjalankan institusi ini secara profesional. Tuntutan ini akan kami teruskan ke Polda Jatim dan selanjutnya ke Mabes Polri,” ujarnya.

Dia juga mengapresiasi aksi mahasiswa yang berjalan damai tanpa anarkisme. Rivanda memastikan aparat akan terus mengawal penyampaian aspirasi secara humanis.

“Semua tuntutan kami terima dan siap ditindaklanjuti,” pungkasnya. (*)

(Iqb/pekaaksara.com)

Baca Juga

[addtoany]

Tinggalkan komentar

PASANG IKLAN DI SINI