pekaaksara.com, Sumenep – Kabar menggembirakan kembali datang dari sektor pariwisata di Kabupaten Sumenep. Tepatnya wisata Pulau Giliyang, yang mendapat julukan sebagai pulau dengan oksigen terbaik nomor dua di dunia.
Sejumlah destinasi wisata di pulau tersebut, kabarnya akan mulai dikelola secara optimal, dengan hadirnya beragam fasilitas baru yang mampu membuat pengunjung lebih betah untuk berlama-lama menghabiskan waktu di Giliyang.
Mantan Kepala Desa Banraas , Pulau Giliyang Masdawi mengatakan, fasilitas yang akan dihidangkan untuk wisatawan diantaranya, tempat nongkrong, berupa kafe outdoor yang akan mengusung konsep berbeda dengan kafe pada umumnya.
Kafe tersebut akan ditempatkan di bibir pantai sebelah barat Homestay baru. Sehingga, selain menikmati makan dan minuman lokal, wisatawan juga merasakan suasana yang luar biasa sejuk, karena langsung berhadapan dengan pemandangan laut lepas.
“Ini konsep yang akan kita lakukan kedepan untuk mendukung wisata di Sumenep lebih baik,” ujar Anggota Komisi IV DPRD Sumenep ini, Rabu (3/5).
Ia menjelaskan, konsep itu sengaja akan dibentuk agar wisatawan tidak hanya duduk santai. Melainkan, pengunjung bisa benar-benar merasakan kadar oksigen yang tinggi di pulau Giliyang.
Lebih lanjut, Masdawi menyebut bahwa penyediaan fasilitas yang diyakini mampu membawa peningkatan terhadap wisata di Giliyang itu, tidak akan menunggu datangnya pelancong dari luar daerah. Melainkan, akan dimulai dengan wisatawan lokal.
“Artinya, fasilitas itu tidak hanya menunggu wisatawan yang datang. Tetapi masyarakat Sumenep bisa menikmatinya,” terangnya.
Jika pada umumnya, sejumlah wisata di beberapa daerah baru mulai dikenal setelah dikunjungi wisatawan Mancanegara, namun kata Masdawi pihaknya ingin menghadirkan konsep yang berbeda.
Yang mana, masyarakat lokal harus lebih dulu menikmati fasilitas wisata di daerahnya, kemudian diikuti oleh turis Mancanegara.
Ia menambahkan, jika konsep itu dikelola secara optimal, maka potensi wisata di Giliyang akan lebih dikenal oleh masyarakat secara luas, hingga Mancanegara.
Dengan begitu, maka secara otomatis juga diharapkan mampu meningkatkan taraf perekonomian warga sekitar.
“Terkadang kan kalau sudah banyak dikunjungi wisatawan Mancanegara, baru ramai. Bukan begitu. Kalau perlu, Wisman yang akan mengikuti masyarakat lokal menikmati fasilitas itu,” tandasnya. (*)