pekaasara.com, Sumenep – Kepala Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Sumenep Zulfa mengatakan, jika sampai saat ini nihil kasus Lumpy Skin Disease (LSD) di Sumenep.
Dia menjelaskan, LSD merupakan sebuah penyakit infeksi yang menyerang sejumlah hewan ternak berupa sapi dan kerbau, yang kini mulai merebak pada beberapa daerah di wilayah Jawa Timur.
LSD menjadi ancaman baru bagi peternak setelah wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sempat menggegerkan masyarakat yang mempunyai hewan ternak.
“Di Sumenep sampai detik ini nihil kasus tersebut,” kata Zulfa, Rabu (10/5).
Meski begitu, pihaknya meminta para pemilik hewan ternak agar tetap waspada dan tidak menganggap sepele penyakit Lumpy Skin Disease.
Ciri-ciri hewan ternak yang terinfeksi LSD, papar Zulfa, muncul benjolan pada kulit sapi, terutama di bagian leher, punggung dan perut. Bahkan, terdapat beberapa benjolan yang mengeluarkan nanah.
Hewan ternak juga akan mengalami demam, kehilangan nafsu makan, lesu, dan mengalami penurunan produksi susu.
Pihaknya meminta masyarakat segera melaporkan ke Dinas terkait yakni DKPP jika mengetahui adanya hewan yang terindikasi LSD. (*)