Tan Pangantanan Sumenep Rawat Budaya Lokal serta Bangkitkan Wisata

Pekaaksara

Peserta festival Tan pangantanan di Sumenep (Foto:pekaaksara.com)

pekaaksara.com, SumenepFestival Tan panganantanan yang digelar Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur bertujuan untuk merawat tradisi lokal.

Tan pangantanan melibatkan siswa tingkat Taman Kanak-kanak dan RA se Sumenep. Terselenggara di destinasi Wisata Pantai Lombang, Batang-batang, Sumenep, Minggu (14/5).

Ada sebanyak 34 Lembaga. Rincian, 27 tingkat Taman Kanak-kanak dan 7 delegasi Raudhatul Atfal.

Tan pangantanan dikonsep kirab layaknya pengantin saat lamaran. Peserta berjalan kaki dari depan Ponpes Al – Akbar Santoso menuju Pantai Lombang. Peserta tampak sumringah mengikutinya sembari menyanyikan ‘Dhe’ Nong Dhe’ Ne’ Nang’ (Bahasa Madura).

Kejuaraan akan diambil 1,2,3. Harapan 1,2,3 juga peserta favorit. Untuk peserta favorit dinilai dari banyaknya jumlah komentar di akun Instagram Dinas Pendidikan (Disdik).

“Kejuaraan akan diumumkan pada tanggal 19 Mei 2023 di akun resmi Disdik,” terang Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra.

Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengungkapkan, festival tan pangantanan merupakan terobosan Pemkab guna merawat tradisi lokal Sumenep.

Disisi lain, hal tersebut juga dilakukan agar anak kecil yang masih TK dan RA tidak selalu bermain dengan alat yang berbau digital.

“Anak-anak nanti bisa merasakan dari festival ini. Misalnya, setelah besar nanti akan mengalami hal itu,” ujar Fauzi.

Kedepan, kegiatan serupa terus dilakukan meskipun tempatnya kembali disesuaikan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.

Menurut Fauzi, festival yang merupakan bagian dari Kalender Event Sumenep 2023 ini berdampak positif bagi sektor wisata.

Terbukti, banyak pengunjung yang berdatangan dari berbagai wilayah untuk mememeriahkan. Ditambah bersamaan dengan deklarasi mobil kijang kotak yang pesertanya dari luar Madura, ditempat yang sama. (*)

Baca Juga

Tinggalkan komentar

PASANG IKLAN DI SINI