Angka Kemiskinan di Jawa Timur Menurun Signifikan, 2022 Tembus 1,56 Persen

Pekaaksara

Angka kemiskinan di jawa timur
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Wagub Emil Elestianto Dardak di peringatan Hari Jadi ke-78 Jawa Timur

SURABAYA, pekaaksara.com – Gubernur Jawa Timur, Kahofifah Indar Parawansa menyebut bahwa angka kemiskinan di Daerah yang dipimpinnya selama ini terus menurun signifikan.

Hal itu ia ungkapkan saat sambutan Hari Jadi ke-78 Jawa Timur yang berlangsung khidmat di halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (12/10/2023).

BACA JUGA : Hari Jadi ke-78 Jawa Timur Khofifah Ajak Masyarakat Kembali Renungi Jar Basuki Mawa Bea

Menurutnya, pada tahun 2020 angka kemiskinan di Jawa Timur mencapai 4,4 persen, tembus menjadi 2,3 persen di tahun 2021. Begitu juga 2022 menurun menjadi 1,56 persen.

“Ini tentu kerja keras berbagai pihak. Mulai dari Bupati, Camat dan Kepala Desa se Jawa Timur,” katanya.

Mantan Menteri Sosial (Mensos) RI itu juga menyampaikan banyak terimakasih kepada seluruh guru, siswa dan wali murid yang juga telah ikut serta mendukung keberlangsungan pendidikan di Jawa Timur.

Kata dia, banyak siswa dari Jawa Timur dinyatakan lulus menempuh Perguruan Tinggi Negri (PTN) tanpa tes dan tertinggi diantara seluruh Provinsi yang ada di Indonesia.

Provinsi Jawa Timur tidak hanya berhasil pada sektor pendididikan dan mampu menurunkan angka kemiskinan. Melainkan juga telah berhasil mengurangi ketimpangan sosial yang tercermin dari penurunan segnifikan Generatio.

Hal itu kata Khofifah menunjukan hasil prestasi yang telah dicapai dilalui dengan jerih payah serta pengorbanan dari seluruh elemen di Jawa Timur. “Kita semua berjuang, berkorban, kerja keras dan cerdas secara bersama-sama sehingga memberikan bukti yang nyata,” ujarnya.

Kemudian, pihaknya mengatakan telah mampu menyelaraskan kerja di Jawa Timur dengan menjaga keseimbangan. Dimana aransemen simponi pembangunan tak hanya mengalun indah di perkotaan tapi juga wilayah pedesaan.

“Jawa Timur membuktikan sebagai Provinsi dengan berbagai prestasi untuk kemajuan Desa Mandiri,” katanya.

Berdasarkan pemutakhiran indek desa membangun (IDM) 2023, Jawa Timur dinobatkan sebagai Provinsi dengan Desa Mandiri teebanyak se Indonesia.

Saat ini, lanjut Khofifah, sudah ada sebanyak 2.800 Desa berstatus  Mandiri. Dihitung dari total 11.456 Desa Mandiri di Indonesia, kontribusi Jawa Timur dalam hal tersebut mencapai 24,44 persen.

Tak hanya itu, Jawa Timur merupakan wilayah lumbung pangan Nasional. Sejak 2020 hingga 2022, Jawa Timur merupakan produksi padi tertinggi se Indonesia.

Teebaru, dari September 2023 sampai Desember 2023 produksi padi di Jawa Timur tetap mendominasi di angka 1 se Indonesia.

Bahkan menjadi nomor 1 di Jawa Timur sebagai kontribusi komoditas jagung, cabai rawit, bawang merah. Demikian dengan lainnya yang meliputi sapi potong, sapi pera, ayam petelur, telur, susu, tebu, padi, tembakau, gula kristal, tembakau dan garam tetap menjadi nomor 1 secara Nasional.

Termasuk sektor perikanan, baik ikan tuna, cakalang, tongkol dan udang. Dengan kerja keras ini mampu menurunkan angka stunting di Jawa Timur dengan cepat.

“Ketika pada saat berikrar untuk mewujudkan No One Left behind (Tidak ada yang tertinggal. Red) semuanya dapat merasakan manfaatnya. Contoh, bantuan sosial bagi Lansia PKH plus, penyandang disabilitas berat ada asistensi dan sebagainya,” tukasnya. (*)

Baca Juga

Tinggalkan komentar

PASANG IKLAN DI SINI