SUMENEP, pekaaksara.com – Tong-tong Angin Ribut dan Gong Mania bentrok usai tampil di Festival Dewi Cemara (Desa Wisata Cerdas Mandiri) yang berlangsung di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Saat bentrok, aksi lempar benda keras dan api pun terjadi. Lokasi acara sempat heboh bahkan teriakan dari pengunjung pun terdengar.
Kejadian tersebut sangat disayangkan. Sebab, kata salah satu pengunjung yang enggan disebut namanya mengatakan, acara yang seharusnya menjadi kebanggaan justeru malah sebaliknya dan dianggap mencoreng nama baik Sumenep.
Dia pun mempertanyakan rasa tanggungjawab kepanitian selaku konseptor dari acara tersebut yang tidak terlihat batang hidungnya sedikitpun sebelum pertunjukan selesai bahkan saat insiden.
Padahal, kata dia, saat pertunjukkan topeng diantara 1 orang perwakilan dari 2 komunitas sudah menandakan persaudaraan. Namun apa daya karena tidak ada yang mengatur jalannya acara hingga akhirnya terjadi insiden bentrok diantara kedua komunitas.
“Panitia tampak tidak terlihat sejak sebelum pertunjukan topeng selesai. Segarusnya kan tetap ditempat melihat situasi, bukan malah menghilang, mereka (panitia.red) kemana,” kesalnya.
Dalam cuitan Instagram Sumenepsuperhits pun angkat biacara. Seni itu sejatinya menyatukan perbedaan. Bagi penikmat seni boleh menikmati tetapi jangan sampai menghacurkan.
“Bagi oknum provokator kericuhan malam ini, kalian mempermalukan seni dan budaya kebanggaan Kabupaten Sumenep dihadapan para tamu se Jawa Timur,” tukasnya.
Awal acara, Kepala Disbudporapar Sumenep, Mohammad Iksan mengatakan bahwa Sumenep damai, indah dan kota budaya.
“Saya memang sengaja bahasanya bikin bombastis duel antara Angin Ribut dengan Gong Mania. Jadi bukan langsung tempur, tapi nanti tampil sebaik-baiknya antara dua musik tong-tong yang sudah pernah menjadi juara di Kabupaten Sumenep,” ucapnya.