SUMENEP, pekaaksara.com – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sumenep, Madura, mewarning Partai Politik (Parpol) agar tidak melakukan Black Campaign  kampanye pada Pemilu 2024.

Kampanye hitam ini termasuk kampanye politik yang mengandung   ujaran kebencian serta politisasi Suku, Agama, Ras dan antar golongan (SARA).

BACA JUGA : Parpol di Sumenep Boleh Kampanye Lewat Medsos Dibatasi 20 Akun Tiap Paltform

Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Sumenep, Rusydi Zain, mengatakan, kampanye hitam atau black campaign dapat memecah belah persatuan. Hal itu sangat dilarang.

“Jangan sampai hal itu terjadi di kota keris ini,” tegasnya, Jumat (17/11/2023).

Mengantisipasi itu, Bawaslu Sumenep telah membentuk tim khsusus untuk mengawasi dan memantau platform Medsos selama masa kampanye berlangsung.

Tingkat Kecamatan dan Desa juga ada tim untuk mengawasi kampanye hitam. Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) dan di tingkat Desa adalah Pengawas Desa (PD).

Jika terindikasi melanggar, dia menegaskan, akan diproses secara undang-undang berlaku. Dan jika itu ada laporan dari pihak yang merasa dirugikan.

“Tidak hanya menunggu laporan masyarakat. Ketika ada temuan langsung dari kami akan tetap diproses sebagaimana ketentuan berlaku,” tegasnya.

Masyarakat diharapkan ikut serta berperan aktif dalam pengawasan kampanye melalui Media Sosial (Medsos). Tujuannya, bersama-sama mengawal perjalanan Pemilu 2024 yang aman, damai dan kondusif.

Begitu juga dengan partai politik (Parpol) agar mengikuti aturan yang sudah disampaikan melalui sosialisasi Bawaslu beberapa waktu lalu. “Jangan sampai keluar dari aturan main atau Black Campaign,” jelasnya.

Parpol juga diharapkan bisa melakukan pendidikan politik terhadap tim-tim yang ada dibawahnya agar memahami betul bagaimana kemudian tidak terjadi pelanggaran. (*)