SUMENEP, pekaaksara.com – Karapan Sapi Bupati Sumenep Cup 2024 Madura Bullrace Championship sukses terselenggara di lapangan Bluto, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Madura, Sabtu (6/1/2024).
Kegiatan yang bagian dari Sumenep Calendar of Event 2024 tersebut diikuti 128 pasang sapi se Madura. Kabupaten Sumenep, Pamekasan, Sampang dan Bangkalan.
Karapan Sapi itu merupakan salah satu cara Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo dengan Pemkab Sumenep dalam menjaga, merawat dan melestarikan budaya Madura.
Karapan Sapi termasuk salah satu jenis kesenian, olahraga, atau permainan tradisional yang rutin dilakukan masyarakat Pulau Madura.
Karapan berasal dari kata kirab yang artinya berangkat atau dilepas secara berbondong-bondong atau bersama-sama. Selain dilombakan, karapan sapi untuk mempererat silaturrahmi dan menjadi ajang pesta rakyat Madura.
Bahkan, status sosial pemilik sapi karapan akan terangkat ketika sapinya menjadi juara, apalagi di kejuaraan se Madura ini.
“Karapan sapi menjadi ajang rutin setiap tahun,” kata Cak Fauzi sapaan akrabnya.
Lomba karapan sapi ini juga melibatkan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) setempat dalam rangkatan perekonomian. Kegiatan ini dihadiri komunitas Marcedez Daerah Istimewa Yogyakarta.
Diketahui, karapan sapi se Madura ini akan berlangsung selama dua hari. Terhitung sejak tanggal 6-7 Januari di lapangan Bluto. Hari ini, diikuti sebanyak 48 pasang sapi. Selanjutnya, sisa dari sebelumnya yang belum berlomba.
Sebelum Karapan sapi dimulai, pasangan-pasangan sapi diarak untuk melemaskan otot-otot sapi, proses ini menjadi arena pamer keindahan pakaian dan hiasan dari sapi yang berlomba. Setelah parade selesai, barulah pakaian dan seluruh hiasan dibuka.
Setelah itu, lomba pertama dimulai untuk menentukan klasemen peserta. Pada babak ini, peserta akan mengatur strategi agar sapi pacuan mereka masuk ke kelompok atas agar pada babak selanjutnya yakni penyisihan bisa berlomba dengan sapi pacuan kelompok bawah.
Kemudian ada babak penyisihan pertama, kedua, ketiga, dan keempat atau babak final. Dalam babak penyisihan ini, permainan memakai sistem gugur. Jadi, sapi-sapi pacuan yang sudah kalah tidak bisa mengikuti pertandingan babak selanjutnya.
Sedangkan sapi pacuan yang menjadi pemenang akan berhadapan lagi dengan pemenang dari pertandingan lainnya. (*)