SUMENEP, pekaaksara.com – Achmad Fauzi Wongsojudo menghadiri acara halal bihalal DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Jatim, di Surabaya pada Selasa, (30/4/2024) kemarin.
Kedatangan Ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep ini disambut senyum sumringah oleh elit politik berlambang matahari bersinar itu, mulai dari pintu masuk hingga ruangan acara di lantai 3 Vasa Hotel Surabaya.
Dan elit politik banteng moncong putih tidak hanya Achmad Fauzi Wongsojudo saja yang hadir. Melainkan, ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah. Bahkan Said adalah satu-satunya ketua parpol di Jatim yang tampak hadir.
Kehadiran mereka mendapat respon dari masyarakat dan pengamat politik di Jawa Timur. Lantas, apa makna kehadiran Achmad Fauzi Wongsojudo dan Said Abdullah dalam acara DPW PAN Jatim?
Dosen Universitas Wiraraja Madura, Wildan Rosali mengatakan bahwa, kehadiran elit politik PDI Perjuangan diacara tersebut salah satunya adalah undangan acara.
Disisi lain, kehadiran tokoh ini bukan lantas untuk mempertimbangkan Faisal Muhlis pada kontestasi Pilkada Sumenep 2024. PAN berupaya menggandeng PDI Perjuangan untuk bisa memasukkan Faisal Muhlis.
“Kehadiran Said-Fauzi barangkali untuk bisa bersama-sama di Jawa Timur agar PDIP menjadi wakil dari Khofifah Indar Parawansa,” ungkap pria yang juga Sekretaris ICMI Orda Sumenep ini, Kamis (2/5/2024).
Tidak hanya itu, Wildan memperkuat pandangannya dengan dukungan PAN Jatim yang juga merapatkan barisan ke petahana Jatim (Khofifah Indar Parawansa).
PAN juga menyentil PDI Perjuangan untuk kepentingan kontestasi politik di daerah, Sumenep khususnya. Jika ingin didukung, kader PAN juga perlu dipertimbangkan.
Jika ada kesepakatan untuk Wakil Gubernur dan kemudian PAN Jatim memperkuat itu, maka Faisal Muhlis sangat memungkinkan digandeng menjadi Wabup Sumenep pada Pilkada 2024.
“Apabila setengah-setengah, berat juga. Karena kader PAN yang dimunculkan itu tidak cukup strategis digandeng pak Fauzi,” kata dia.
Dirinya melihat beberapa kekuatan Achmad Fauzi dalam pertimbangan calon wakil bupati. Salah satunya adalah, bukan dari kekuatan partai untuk Sumenep. PDIP sudah besar dan siap bertarung.
“Partai itu tidak terlalu besar kontribusi pemenangan, tetapi syarat pengantar untuk menjadi calon. Untuk PDIP sudah selesai urusan itu,” ujar dia.
Dia melanjutkan, kemungkinan besar yang akan digandeng oleh Achmad Fauzi adalah, memiliki popularitas, elektabilitas, profesionalitas serta keahlian. Kemudian, yang bisa memperbaiki patologi birokrasi.
Dan apabila tidak dengan semua itu, dia menilai bahwa bisa saja menggunakan pertimbangan pola sharing kekuasaan.
“Partai yang bisa membantu kuat di Jatim, kompensasinya di Sumenep akan digandeng menjadi Wabup. Sangat memungkinkan itu. Diantaranya PAN,” tukas Wildan (*)