Peredaran Pupuk Bersubsidi di Pasar Gelap Ada yang dari Madura

Pekaaksara

pekaaksara.com,pekaaksara.com, Sumenep – Ketua Asosiasi Petani Pangan Indonesia (APPI) Jawa Timur Jumantoro mengungkapkan, bahwa memang ada sebagian pupuk bersubsidi yang beredar di pasar gelap berasal dari pulau Madura.

“Ini berdasarkan informasi dari beberapa oknum petani  yang membeli pupuk bersubsidi di pasar gelap. Kalau ditanya kenapa mahal, penjualnya menjawab iya karena barangnya dari Madura,” ungkapnya, Senin (20/3).

Dia menyebut, harga pupuk bersubsidi yang beredar di pasar gelap, bisa mencapai hingga dua kali lipat dari harga aslinya.

Seperti harga Pupuk jenis Urea yang ditetapkan pemerintah Rp 112.500/ 50 kilo gram. sedangkan saat dijual di pasar gelap, bisa mencapai Rp200-250 ribu/50 kilo gram.

Menurutnya, tidak mengherankan ketika hal tersebut masih dibeli oleh petani di pasar gelap karena pupuk sangat dibutuhkan. Apalagi sulit untuk dijangkau.

“Pupuk non subsidi ini terlalu mahal, sehingga petani lebih baik membeli pupuk subsidi yang di pasar gelap,” terangnya.

Baca juga https://pekaaksara.com/803/penyelundupan-pupuk-bersubsidi-dinilai-wujud-cacatnya-regulasi-pemerintah/

Jumantoro mengaku, telah melaporkan transaksi pupuk ilegal tersebut kepada aparat yang berwewenang. Meski begitu, Ia menilai bahwa petugas juga kesulitan untuk mengidentifikasi pendistribusian pupuk ke pasar gelap.

Hal itu dikarenakan, beberapa mafia pupuk biasanya tidak memakai truk untuk sebagai kendaraan pengangkut. Melainkan, menggunakan kendaraan jenis elf, yang kemudian kursinya akan dibongkar dan di isi oleh karung-karung pupuk bersubsidi.

“Sulit memang, karena mereka pintar. Kadang tidak pakai truk, tapi pakai elf. Terus kursinya dibuka dan diganti dengan pupuk,” ucapnya.

Untuk itu, ia berharap agar pemerintah kembali mempertimbangkan perbedaan harga pupuk bersubsidi dan non subsidi.

Jika anggaran tidak cukup, Jumantoro, menawarkan solusi agar lebih baik pemerintah menaikkan harga pupuk bersubsidi, tapi kuotanya benar-benar mampu mengcover seluruh kebutuhan petani.

“Biar tidak ada lagi, oknum yang bermain-main dengan pupuk subsidi,” katanya. (Red)

Baca Juga

Tags

Tinggalkan komentar

PASANG IKLAN DI SINI