SUMENEP, pekaaksara.com – Warga Desa Campaka, Kecamatan Pasongsongan, bernama Nofan Febriyanto (23) diduga menjadi korban penganiayaan, Rabu (12/6/2024).
Atas kejadian itu, keluarga korban langsung melayangkan laporan ke Mapolsek setempat dengan bukti Laporan Polisi Nomor: LP/B/05/VI/2024/SPKT/Polsek Pasongsongan/Polres Sumenep/Polda Jawa Timur, tanggal 12 Juni 2024.
Berdasarkan penerbitan surat laporan menceritakan bahwa, kejadian tersebut bermula saat korban dihubungi terlapor atas nama Feri untuk datang ke jembatan Palampal desa setempat sekitar pukul 12.00 WIB dengan iming-iming menyelesaikan permasalahan toko di Jakarta.
Sampai di lokasi kejadian, korban menghampiri terlapor yang pada saat itu Feri sedang berada di bawah jembatan. Keduanya bertemu dan membahas kerugian saat menjaga toko. Terlapor dimintai ganti kerugian, namun tidak mengiyakan karena terlapor berdalih tidak pernah digaji selama bekerja.
Terlapor kemudian naik ke sebelah jembatan dengan alasan mengambil rokok sedangkan korban pamit pulang. Setelah itu, tiga orang tidak dikenal berdiri di belakang Feri dengan jarak 1 meter menghampiri Nofan di atas jembatan.
Bertepatan saat itu, ada dua orang saksi bernama Samsul dan Sobri. Samsul menanyakan kepada korban “Bede Apa Fan, Etokola Begna Fan (Ada Apa Fan, Mau Dipukul Kamu Fan. Red),” tanya Samsul kepada korban.
Korban menghampiri Samsul menjelaskan permasalahan yang sedang dialami dengan terlapor. Karena tidak terima atas penjelasan tersebut, terlapor memukul perut korban menggunakan tangan kosong.
Dimungkinkan merasa tidak puas, terlapor memukul wajah korban mengenai pipi kanan. Begitu juga dengan tiga orang membantu memukul korban bagian belakang hingga terjatuh.
Saksi berusa melerai Feri, temannya juga Nofan. Kemudian mereka pulang dan korban ditolong oleh saksi.
Atas kejadian tersebut, Nofan mengalami sakit, pelipis mata kanan lebam dan bengkak, area punggung luka gores, kepala belakang bengkak dan tangan kanan korban susah digerakkan .
Sementara itu, Kapolsek Pasongsongan AKP Haqqul Musliminal Muachid membenarkan laporan tersebut. Dia mengatakan, berdasarkan laporan korban masalah toko di Jakarta (*)