SUMENEP, pekaaksara.com – Kabid GTK Disdik Sumenep, Madura, Jawa Timur, Akhmad Fairusi mendorong tenaga pendidik SDN Soddara 1 dan guru se Kecamatan Pasongsongan untuk terus meningkatkan kualitas diri.
Menurutnya, guru memegang peran sentral dalam membentuk kualitas pendidikan di Indonesia terutama wilayah kerja. Sebagai salah stau pilar utama pendidikan, mereka tidak hanya bertugas untuk mengajar, tetapi juga membimbing dan menginspirasi murid dalam mencapai potensi terbaiknya.
Tanpa dukungan dan peningkatan kesejahteraan seeta kompetensi guru, visi besar pendidikan berkualitas sulit tercapai. Karena itu, pihaknya mendorong guru untuk terus meningkatkan kualitasnya demi masa depan pendidikan yang cemerlang.
Banyak cara untuk meningkatkan kompetensi bagi guru, salah satunya adalah mengikuti berbagai kegiatan yang telah diinisiasi pemerintah pusta maupun daerah yang itu telah dikonsep dengan matang.
Dia mencontohkan program pendidikan guru penggerak (PGP). Itu adalah program pengembangan keprofesian berkelanjutan melalui pelatihan dan pendampingan dengan fokus pada kepemimpinan pembelajaran.
“Wajib guru mengikuti program itu karena sangat memberikan wawasan luas bagaimana kemudian mencetak generasi baru pemimpin indonesia,” terang Fairus.
Di sisi lain, pihaknya menekankan terhadap guru agar selalu menjaga harmonisasi dengan sesama profesi dalam artian menjaga marwah sebagai tenaga pendidik.
“Jangan sampai mencontohkan hal-hal di luar batas yang berdampak buruk terhadap dunia pendidikan. Selingkuh, kekerasan dan bullying misalnya,” ujarnya.
Apabila mendekati perilaku itu, bisa dikendalikan melalui program nasional yang itu pertama diterapkan di Kabupaten Sumenep, yakni Sekolah Responsif Gender.
“Program ini wajib diterapkan. Karena dinilai sangat berhasil dalam mengantisipasi perilaku yang tidak baik,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua KKKS Kecamatan Pasongsongan, Akhmad Busri menyatakan kesiapannya untuk segera mungkin menerapkan program tersebut. Mengingat, zaman terus berkembang dengan karakter pribadi yang bermacam-macam.
“Kami akan terapkan dalam waktu dekat setelah dilakukan bimbingan detail oleh guru yang pernah mengikuti pelatihan beberapa waktu lalu di tingkat Kabupaten,” tukasnya (*)