SUMENEP, pekaaksara.com – KKKS Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, Madura, kompak mengikuti pembinaan program Sekolah Responsif Gender dari Bidang GTK Disdik Sumenep, Selasa (17/9/2024) di Kantor Pendidikan setempat.
KKKS Kecamatan Batang-Batang meliputi seluruh Kepala Sekolah Dasar (SD) di wilayah tersebut dengan total sebanyak 33 lembaga. Rinciannya, 28 SDN dan 5 SDI.
Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Pendidikan Sumenep, Akhmad Fairusi komitmen menekan program tersebut untuk dijalankan secara maksimal di masing-masing lembaganya.
Mengingat, kata dia, untuk menjadikan dunia pendidikan yang berkualitas tanpa adanya bullying, kekerasan fisik maupun psikis dan pelecehan.
Sekolah bukan hanya tempat untuk belajar, tetapi juga dalam proses pembentukan karakter pribadi yang unggul demi mencapai cita-cita siswa di masa mendatang.
“Sekolah responsif gender mempelajari tentang itu, makanya segera diterapkan supaya harapan tercapai maksimal,” ujar Fairus sapaan akrabnya.
Termasuk ketika melaksanakan kegiatan di luar jam sekolah atau ekstrakulikuler. Kepala Sekolah diwajibkan untuk terus melakukan pantauan secara ketat kepada siswa maupun tenaga pendidik dikhawatirkan terjadi sesuatu yang tidak diharapkan. Selingkuh salah satunya.
Menurutnya, kejadian yang sempat viral beberapa waktu lalu itu berawal dari saat melaksanakan kegiatan di luar jam sekolah, oleh karena itu pengawasan harus ekstra ketat.
“Kegiatan di luar itu berbeda dengan saat di dalam jam sekolah pak, begitu dengan pengawasannya. Makanya, saya tekankan pengawasan harus serba ketat,” tegasnya.
Di sisi lain, Fairus mengingatkan guru agar tidak lalai dengan tugasnya sebagai tenaga pendidik. Misalnya, alpa sampai berkali-kali. Sebab, lanjutnya, haknya bisa dicabut sebagaimana PP Nomor 94 Tahun 2021 tentang disiplin Pegawai Negri Sipil (PNS) dan peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 6 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 94 Tahun 2021.
Dia mengatakan, guru tak hanya digenjot untuk selalu memberikan pelayanan baik bagi sekolah dan lingkungan, tetapi hak kewajibannya juga diperhatikan oleh dinas utamanya Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo.
“Pak Bupati selalu mengingatkan kepada dinas, perhatikan kesejahteraan dan haknya guru jangan sampai lambat. Kita, harus memberikan bukti pelayanan yang baik bagi siswa. Jangan main-main,” kembali menegaskan.
Ketua KKKS Kecamatan Batang-Batang, Suhartono bersama jajaran mengaku siap untuk melaksanakan tugas sebagai tenaga pendidik sebagaimana yang diharapkan oleh Bupati Fauzi, dinas dan masyarakat demi pendidikan yang berkualitas.
Begitu juga dengan penerapan program sekolah responsif gender di wilayah kerjanya itu. Dalam bulan ini akan gencar turun ke sekolah untuk segera dilaksanakan. Baginya, program nasional tersebut sangat baik untuk diterapkan.
Dia mengatakan, dari 33 sekolah dasar (SD) sudah ada 3 lembaga yang menerapkan, salah satu diantaranya adalah SDN Batang-Batang 1 dan SDN Dapenda 1. Selebihnya dalam proses dan tahun ini dipastikan sudah terlaksana.
Pihaknya juga menyampaikan banyak terimakasih kepada Bupati Fauzi juga Dinas Pendidikan (Disdik) yang selalu komitmen atas kesejahteraan guru.
“Bismillah melayani, kita siap memberikan pelayanan baik bagi dunia pendidikan di Batang-Batang,” tukasnya (*)