Kabid GTK Disdik Sumenep Sosialisasi Sekolah Responsif Gender ke KKKS Kecamatan Gapura

Pekaaksara

Disdik Sumenep
Sosialisasi program Sekolah Responsif Gender ke KKKS Kecamatan Gapura (Foto:Pekaaksara.com)

SUMENEP, pekaaksara.com – Kabid GTK Disdik Sumenep, Akhmad Fairusi gencar melakukan sosialisasi program Sekolah Responsif Gender ke masing-masing Sekolah Dasar (SD) melalui KKKS.

Kamis (26/9/2024) ke KKKS Kecamatan Gapura yang ditempatkan di SDN Longos III.

Fairus menjelaskan, sekolah responsif gender merupakan mampu mengakomodir kebutuhan guru dan peserta didik, memberikan akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat yang setara kepada guru dan peserta didik mencegah dan meminimalisir terjadinya intoleransi pendidikan, perundungan, dan kekerasan seksual terhadap guru dan peserta didik.

Kemudian, menghapus segala bentuk diskriminasi, stigmatisasi, subordinasi, beban ganda, dan segala bentuk kekerasan terhadap guru dan peserta didik, mengintegrasikan nilai-nilai dan prinsip kesetaraan gender dalam pendidikan dan pembelajaran.

Sekolah tidak cukup dimaknai sebagai tempat untuk menuntut ilmu pengetahuan semata, tetapi juga menjadi ruang bagi peserta didik dalam mengaktualisasikan diri dan menumbuhkan karakter, serta sebagai sarana menumbuh kembangkan potensi sosial, emosional, intelektual, spiritual dan kecakapan hidup yang baik tanpa adanya kasus.

Ia juga mengingatkan guru agar selalu memberikan pelayanan yang baik bagi siswa dan lingkungan. Sebab, guru adalah profesi mulia yang mampu mengantarkan pendidikan berkualitas tentu didukung dengan sumber daya yang mumpuni.

“Mari, bersama-sama tingkatkan pelayanan pendidikan yang baik. Hindari perilaku yang tidak elok karena guru adalah profesi yang mulia untuk mencetak generasi bangsa berkarakter. Sekali lagi, berikan contoh yang bagus,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua KKKS Kecamatan Gapura, Moh. Ilyasemaparkan, jumlah Sekolah Dasar di wilayah kerjanya sebanyak 21 lembaga. 16 SDN dan 5 swasta.

Dari 21 SD tersebut, sudah ada tiga sekolah yang menerapkannya. SDN Batu Dinding I, SDN Longos III dan SDN Baban I. Sisanya dalam proses penerapan.

“Kita komitmen dalam pelayanan pendidikan. Tanpa adanya kekerasan, bullying maupun pelecehan,” tukasnya (*)

Baca Juga

Tinggalkan komentar

PASANG IKLAN DI SINI