BOJONEGORO, pekaaksara.com – Yayasan Bening Samudro bekerja sama dengan MWCNU Baureno, Bojonegoro, menggelar seminar dan Bahtsul Masail bertema “Peran Pondok Pesantren dalam Mewujudkan Transisi Energi Indonesia”, Senin (17/2/2025).
Acara ini bertujuan untuk mendorong kesadaran tentang pentingnya energi terbarukan di kalangan pesantren di Bojonegoro, yang dianggap memiliki peran strategis dalam mencapai kemandirian energi di Indonesia.
Ketua Yayasan Bening Samudro, K. Robawi Afni, menekankan bahwa pesantren memiliki potensi besar dalam memimpin gerakan perubahan sosial, termasuk dalam bidang energi terbarukan.“Pesantren harus menjadi garda terdepan dalam perubahan, khususnya terkait energi,” ujarnya.
Ketua Tanfidziyah MWCNU Baureno, K. Arinal Haq, menyatakan pentingnya peran Nahdlatul Ulama (NU) dalam mendukung transisi energi demi keberlanjutan lingkungan.
Kepala Desa Tlogoagung, Dewi Wulandari, juga mengapresiasi inisiatif ini sebagai langkah menuju pembangunan daerah yang lebih berkelanjutan.
Dalam seminar tersebut, Andi Yulius Widianto dari PT. Pertamina EP Cepu menjelaskan perubahan dari energi fosil ke energi hijau, serta peluang pesantren dalam memanfaatkan teknologi energi bersih. Sementara itu, KH. Sun’an Mubarok, M.M., menyampaikan bahwa program-program pesantren sangat mendukung peningkatan kesadaran energi berkelanjutan.
Kegiatan ini mendapat sambutan antusias dari pengurus Kesan (Keluarga Santri dan Alumni Ponpes Langitan) Baureno, serta berbagai elemen NU seperti LBMNU, LDNU, RMINU, Muslimat, Fatayat, Ansor, dan pengurus serta santri dari pesantren di sekitar Baureno (*)


