SUMENEP, pekaaksara.com – Anggota DPRD Sumenep, Wahyudi, menyoroti kinerja petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) di Pulau Kangean, Kecamatan Arjasa, yang menurutnya tidak mampu mengatasi masalah sampah di wilayah tersebut.
Dalam pernyataannya, Wahyudi menyebutkan ada 10 petugas kontrak di Arjasa yang tidak dapat berbuat banyak lantaran tidak mendapat instruksi dari DLH Sumenep. “Mereka mengaku tidak ada arahan apa-apa dari DLH,” kata Wahyudi, Rabu (9/4/2025).
Menanggapi keluhan tersebut, warga dan pemuda Desa Gelaman, Kecamatan Arjasa, merasa perlu mengambil langkah sendiri dengan menggalang dana untuk merelokasi sampah-sampah.
Bahkan, mereka terpaksa menyewa alat berat seperti excavator demi mengatasi masalah tersebut. “Kami sudah mengeluarkan puluhan juta untuk itu. Harusnya tugas DLH, bukan masyarakat yang mengurusnya,” ujar Didik sapaan akrabnya.
Namun, Kepala DLH Sumenep, Arif Susanto, memberikan klarifikasi atas tudingan tersebut. Menurutnya, petugas di Arjasa tetap menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab.
“Kami telah menugaskan petugas untuk terus bekerja dan menangani masalah sampah. Tidak ada yang tidak berbuat, mereka bertanggung jawab di lapangan,” jelas Arif, Kamis (10/4/2025).
Arif juga mengungkapkan bahwa masalah fasilitas, seperti kendaraan roda tiga yang rusak, menjadi salah satu hambatan dalam pengangkutan sampah.
Ia mengungkapkan rencana untuk menganggarkan kendaraan roda empat agar dapat mendukung operasional di Kangean. “Kami tengah merencanakan pengadaan kendaraan pik up untuk memperbaiki distribusi pengangkutan sampah,” tambahnya.
Lebih lanjut, Camat Arjasa, Aynizar Sukma, menjelaskan bahwa pihaknya sudah mendorong setiap desa di Kangean untuk menyediakan tempat sampah yang memadai.
“Walaupun fasilitas terbatas, petugas sudah memaksimalkan penanganan sampah di sekitar Alun-alun Arjasa,” ungkap Aynizar (*)