JAKARTA, pekaaksara.com – Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN), Ossy Dermawan, tampil sebagai pembicara utama dalam diskusi tematik International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 bertajuk “Homes Within Reach Pathing Our Way to Affordable, Connected Urban Living”.
Di hadapan peserta internasional di Jakarta International Convention Center (JICC), Wamen Ossy membeberkan tiga pendekatan strategis Kementerian ATR/BPN untuk mendukung penyediaan rumah yang tidak hanya terjangkau, tapi juga terintegrasi dan layak huni.
“Rumah terjangkau bukan sekadar tempat tinggal murah, tapi bagian dari ekosistem kota yang adil dan terhubung,” tegas Ossy Dermawan,” ujarnya, Sabtu (21/6/2025).
Tiga Pilar Strategis: Landasan Kota Masa Depan
Dalam paparannya, Wamen Ossy menjabarkan tiga pilar utama yang menjadi landasan pendekatan kementeriannya:
1. Konsolidasi Tanah yang Terencana
Menjawab tantangan mahal dan terbatasnya lahan perkotaan, Kementerian ATR/BPN mengedepankan konsolidasi tanah upaya mengatur kembali bidang tanah yang terfragmentasi menjadi kawasan pembangunan yang tertata dan inklusif.
“Ini bukan hanya soal efisiensi lahan, tapi juga menjaga hak masyarakat setempat tetap utuh,” jelas Ossy.
2. Transit Oriented Development (TOD)
Pengembangan berbasis transportasi massal jadi jurus kedua. Konsep TOD menyatukan hunian, pekerjaan, dan fasilitas umum dalam radius berjalan kaki dari simpul transportasi.
“TOD seperti di Dukuh Atas dan Harmoni bukan hanya soal ruang, tapi juga keadilan sosial—warga bisa tinggal dekat pekerjaan dan transportasi tanpa beban perjalanan panjang,” ujar Wamen ATR.
3. Perencanaan Spasial yang Terintegrasi
Pilar ketiga adalah penyelarasan perencanaan tata ruang dengan kebijakan pembangunan nasional. Lewat sistem geospasial, Kementerian ATR/BPN memastikan pembangunan perumahan mempertimbangkan aspek lingkungan, risiko bencana, hingga potensi ekonomi lokal.
“Kami ingin rumah-rumah yang dibangun tidak hanya berdiri di atas tanah, tapi juga selaras dengan visi nasional, inklusif, berkelanjutan, dan bermartabat,” tandas Ossy Dermawan.
Kolaborasi Jadi Kunci
Wamen ATR menegaskan, penyediaan rumah terjangkau bukan pekerjaan satu pihak. Ia mengajak kolaborasi lintas sektor pemerintah pusat dan daerah, swasta, akademisi, hingga masyarakat untuk mewujudkan kota yang lebih ramah, inklusif, dan layak huni bagi semua lapisan.
Diskusi tematik ini juga diisi oleh Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah, serta narasumber lainnya seperti Ronny Hutahayan dari Kemenko Infrastruktur, Nixon Sitorus dari Perumnas, dan perwakilan JICA, Mori Hiromitsu.
Turut mendampingi Wamen ATR/Waka BPN dalam forum ini antara lain Wida Ossy Dermawan (Wakil Pembina IKAWATI ATR/BPN), Dirjen Penataan Agraria Yulia Jaya Nirmawati, serta staf ahli dan tenaga profesional kementerian (*)