JEMBER, Pekaaksara.com – Puluhan siswa MTs dan MA Al-Kawtsar, Kemuningsari, Panti, tampak antusias mengikuti penyuluhan yang digelar PC Kopri Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jember, pada Sabtu (13/9).

Lewat program KOPRI CERAH (Cegah Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di Sekolah) Menyapa, para siswa diajak berdiskusi soal pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari kekerasan.

Tak hanya itu, mereka juga diberi edukasi soal dampak negatif pernikahan dini yang masih kerap terjadi di masyarakat.

Ketua PC Kopri Jember, Isna, menyebut kegiatan ini bukan sekadar sosialisasi. “Ini bagian dari upaya membangun kesadaran bersama. Kami ingin siswa lebih peduli dan berani bersuara ketika melihat atau mengalami kekerasan,” tegasnya.

Dalam kegiatan itu, siswa juga diperkenalkan dengan Posko Aduan Kopri, sebuah ruang aman yang disiapkan untuk menampung laporan kekerasan yang dialami atau disaksikan.

“Kekerasan bisa terjadi kapan saja dan kepada siapa saja. Posko ini kami bentuk agar ada tempat yang siap mendengar dan menindaklanjuti,” imbuh Isna.

Selain isu kekerasan dan pernikahan dini, Kopri juga mendorong siswa untuk terus semangat melanjutkan pendidikan.

“Pendidikan adalah hak semua anak. Kami ingin mereka tetap punya semangat tinggi meraih cita-cita,” pungkasnya. (*)

(Iqb/pekaaksara.com)