pekaaksara.com, Sumenep – Di Pulau oksigen Giliyang, Sumenep, Madura mempunyai banyak keindahan alam yang memukau. Selain Batu Canggah, ada juga gua Mahakrya yang menjadi salah satu favorit di Giliyang.
Gua tersebut berlokasi di Desa Banraas. Dari jalan utama arah selatan, untuk sampai ke lokasi tujuan membutuhkan perjalanan sekitar 5 menit dengan jarak tempuh 535 meter ke utara. Tepatnya berada di samping permukiman warga.
Gua Mahakarya bukan sembarangan tempat. Melainkan, punya banyak sejarah panjang.
Konon katanya, gua Mahakarya di Giliyang itu merupakan salah satu tempat yang dulunya menjadi persembunyian orang Budha dan dijaga beberapa ekor hewan babi hutan atau celeng.
Sebelum ditemukannya potensi alam itu, gua Mahakarya dipenuhi dengan tanaman semacam Pir Cactus di bagian depan atau pintu utama gua.
Waktu itu, warga tidak mengira akan ada tempat megah yang tersembunyi itu karena didepannya ada tanaman Pir Cactus. Warga mencoba membersihkannya.
Setelah dibersihkan, ternyata ada gubangan besar dan megah didalamnya. Sejak itulah ditemukannya gua Mahakarya.
Gua tersebut memiliki keunikan seperti stalagtik dan stalagmitnya serta batu kristal yang mungkin belum dimiliki gua lainnya khususnya di Madura.
Gua Mahakarya memiliki lima pintu. Setiap masuk harus berjalan jongkok. Dan setiap melalui, akan bertemu dengan suasana yang menakjubkan.
Seperti adanya batu alir dan batu bercahaya yang semuanya terbentuk dari proses endapan mineral jutaan hingga miliaran tahun silam.
Pintu utama disuguhi dengan tempat megah serta khusus santai dan menyeruput hidangan lokal nantinya.
Pintu kedua, dipertemukan dengan ukiran batu alami yang tanpa campur tangan manusia. Pintu ketiga dan ke lima, masih dipertemukan dengan batu kristal. Namun, batu hiasan alami itu berbeda dengan yang ada di pintu sebelumnya.
Sama-sama batu kristal akan tetapi bentuknya beda dan memiliki keunikan yang sempurna.
Gua maha karya tidak hanya menyuguhkan pemandangan batu kristal yang estetik. Namun, di dalam gua tersebut ada tetesan air dari batu kristal yang dipercaya dapat menyembuhkan penyakit. Percikan air itu ada di pintu ke dua.
“Air dari Gua Maha Karya merupakan air suci, punya khasiat menyembuhkan penyakit,” kata Busait beberapa waktu lalu.
“Ada beberapa orang yang membuktikan itu. Bukan berarti penyebab utama ya. Tetapi perantara,” kata salah seorang warga Giliyang Busait,” pungkasnya. (*)