BONDOWOSO, pekaaksraa.com – Tari Blue Fire yang merupakan khas kearifan lokal Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, segera diakui sebagai warisan budaya Dunia.
Kepala Dinas Pariwisata Budaya Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Bondowoso Mulyadi mengatakan, tari blue fire diakui dunia karena dinilai mampu melestarikan budaya kearifan lokal.
“Insyaallah secara resmi 9 September 2023 kita menjadi keanggotaan UNESCO Global Geopark, yang akan diserahkan di Maroko,” katanya, Rabu (23/08/2023).
Mulyadi menjelaskan, tari blue fire diambil dari potensi kekayaan alam wisata api biru di Kawah Ijen Bondowoso yang dikenal sampai ke Mancanegara.
Wisata blue fire kawah ijen merupakan wisata alam dengan menyajikan pemandangan yang sangat indah sehingga tak hanya menarik wisatawan lokal, tapi juga mancanegara.
Kawah Ijen adalah sebuah wisata alam berupa danau asam yang warnanya hijau kebiruan dengan diameter sekitar 700 meter dan luas mencapai 5.466 hektare.
Kawah Ijen memiliki kedalaman hingga 200 meter dan volume danau bisa mencapai 36 juta meter kubik.
Di Bondowoso juga mempunyai tarian lokal yang tidak kalah dikenal dengan daerah lain, seperti Singo Ulung. Tarian budaya tersebut diambil dari sejarah lampau, dimana seorang tokoh yang hidup di Desa Blimbing, Kabupaten Bondowoso yang bernama Juk Seng (Jujuk Sengo) dan Mbah Jasiman.
Tarian Singo Ulung merupakan penggambaran dari gelar kesaktian yang dimiliki oleh Juk Seng. Tarian tersebut dibuat dengan berlandaskan kesakralan cerita yang ada di balik cerita Singo Ulung.
Dua tari budaya tersebut akan dihadirkan ke Kabupaten Sumenep dalam rangka memeriahkan Madura Culture Festival 2023, yang merupakan serangkaian kegiatan dari kalender event Sumenep. (*)