Bupati Banyuwangi Berhasil Bangkitkan Pariwisata Pasca Pandemi, Tahun Ini 55 Event Siap Digelar

Pekaaksara

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani (istimewa)

BANYUWANGI, pekaaksara.com Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dinilai telah berhasil membangkitkan pariwisata pasca pandemi Covid-19. Atas keberhasilannya, istri Menpan RB Abdullah Azwar Anas itu mendapat penghargaan kategori pariwisata berkarakter dari salah satu media ternama di indonesia di Jakarta.

Hadir dalam acara tersebut, Direktur Utama PT. Tempo Inti Media Arif Zulkifli, Menteri Dalam Negeri  (Mendagri) Tito Karnavian, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Abdullah Azwar Anas.

Dalam kesempatan tersebut, Mendagri Tito Karnavian berharap, penghargaan itu menjadi pemicu semangat bagi kepala daerah di indonesia untuk terus memacu kinerjanya dalam memajukan daerah. Salah satunya pada sektor pariwisata.

Direktur Utama Media Tempo Arif Zulkifli menjelaskan, kategori ini diberikan karena Bupati Ipuk berhasil menghidupkan kembali pariwisata di Banyuwangi pasca Pandemi menurut data BPS.

Acuan penilaian itu, dilihat dari jumlah wisman yang berkunjung ke Banyuwangi pasca pandemi Covid-19 mencapai 14.642 orang pada tahun 2022. Meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai 1.772 orang.

Sementara itu, Bupati Ipuk Fiestiandani menyampaikan, kemajuan pariwisata di banyuwangi merupakan hasil kerja keras seluruh elemen pariwisata di daerah.

“Pemerintah hanyalah katalisator yang bertugas untuk menggerakkan. Alhamdulillah semua elemen kompak, semangat dan bergotong royong sehingga pariwisata Banyuwangi bisa bangkit lebih cepat,” tuturnya.

Banyuwangi sendiri menjadi daerah konsisten menggelar event-event pariwisata yang dikemas dalam agenda Banyuwangi Festival (B-fest) Puluhan sampai ratusan event festival kesenian, budaya, sportourism, musik hingga potensi daerah terjadwal dalam B-Fest yang berlangsung sepanjang tahun.

“Rangkaian event tersebut yang selama ini menjadi salah satu magnet mendatangkan wisatawan ke Banyuwangi baik sebelum dan pasca pandemi,” paparnya.

Ipuk bercerita, event Banyuwangi Festival hanya dihentikan ketika pandemi awal tahun 2020. Kembali digelar pada tahun 2021 secara hybrid dan terbatas.

“Tujuannya agar seniman dan budayawan daerah tetap bisa berkarya dan tidak kehilangan sumber ekonomi. Juga agar semangat pelaku wisata tetap terjaga meski di masa pandemi,” terangnya.

Dampak dari event itu, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) meningkat dan ekonomi terus berputar. Ditambah dengan stimulan. Sehingga, terkonfirmasi dengan data bahwa, Banyuwangi angka kemiskinannya terendah di Jawa Timur.

Memasuki tahun 2022 sebanyak 99 event mulai digelar dengan menghadirkan penonton yang lebih banyak dari sebelumnya.

Dan di 2023 ini, Banyuwangi siap menghadirkan 55 event bergengsi. Meskipun jumlahnya lebih sedikit, kata dia, namun durasinya lebih lama dimana satu even bisa berlangsung satu minggu bahkan satu bulan.

Dengan begitu, lanjut Ipuk, wisatawan yang datang bisa lebih lama tinggal di Banyuwangi untuk menikmat even-event tersebut, sehingga perputaran ekonomi makin besar. (*)

Baca Juga

Tinggalkan komentar

PASANG IKLAN DI SINI