Sukarabic Festival UIN Suka Yogyakarta, Annuqayah Lubangsa Juara Umum Tingkat Asia Tenggara

Pekaaksara

Sukarabic Festival UIN Suka Yogyakarta, Annuqayah Lubangsa Juara Umum Tingkat Asia Tenggara

SUMENEP, pekaaksara.com – Delegasi Pondok Pesantren Annuqayah Lubangsa Guluk-Guluk, Sumenep, Madura, Jawa Timur dinobatkan sebagai juara umum tingkat Asia Tenggara kategori mahasiswa dalam Sukarabic Festival VI.

Sukarabic Festival VI ini diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta pada Kamis-Sabtu, 14-16 September 2023.

Ketua Pengurus Pondok Pesantren Annuqayah Lubangsa Putri Faizatin menuturkan, dalam Sukarabic Festival ini pihaknya mengirim delegasi sebanyak 31 santri dan santriwati.

Santri yang diutus itu merupakan dari berbagai lembaga otonom yang ada di Pondok Pesantren Annuqayah Lubangsa Putra dan Putri. Seperti, kamar Bahasa Arab (Syu’bah al-Lughah Al-Arabiyah, kamar Bahasa Inggris (English Club) dan kamar al-Qur’an (Daarul Qur’an), dan Kamar Kitabiyah (Jam’iyah ta’miq al- kutub), serta kamar Kaligrafi.

Delegasi tersebut mengikuti semua jenis lomba yang diselenggarakan dalam Sukarabic Festival VI. Diantaranya pidato bahasa arab, esai, ekpresi cerita, puisi, dan debat. Menyanyi bahasa arab, Kaligrafi, dan Musabaqah Qiraatul KitubKitub (MKQ).

Dari sekian lomba yang diikuti, santri Pondok Pesantren Annuqayah Lubangsa berhasil meraih juara I lomba taqdimul qisshah (cerita bhs. arab) tingkat mahasiswa, juara I lomba khithabah (pidato bahasa arab) tingkat siswa, dan juara II khithabah (pidato bahasa arab) tingkat mahasiswa.

Selain itu, kata Faizatin, juga meraih juara III lomba qiraatus syi’ri (puisi bahasa arab) tingkat mahasiswa. Dan 15 peserta dari Pondok Pesantren Annuqayah Lubangsa berada di posisi 10 besar yaitu di lomba Khithobah bahasa arab tingkat siswa dan mahasiswa, Ghina’ Araby, Ta’bir al-Qisshah, Qiratus Syi’ri, MQK, Kaligrafi.

“Alhamdulillah kami juga masuk the best ten speaker debat bahasa arab,” ucap Faizatin.

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah Lubangsa KH. Mohammad Shalahuddin A. Warits Ilyas menyampaikan bahwa perlombaan semacam ini, apalagi tingkat Asia Tenggara, bukan sekadar untuk mengukur kemampuan santri, melainkan juga untuk memotivasi mereka agar terus mengembangkan potensi diri.

“Dengan mengikuti perlombaan, para santri memperoleh pengalaman dan pertemanan baru. Ini sangat berguna bagi wawasan dan rekam jejak mereka di masa depan,” kata Ra Mamak panggilan akrab Pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah Lubangsa.

“Kami selalu menekankan persiapan sebaik-baiknya dengan target tampil maksimal. Jika sudah dipersiapkan matang, maka tidak perlu memaksakan target tertentu karena hasilnya pasti memuaskan untuk keseluruhan proses mereka dalam belajar, apalagi jika sampai juara,” tambah Ra Mamak.

Putra mendiang KH. A. Warist Ilyas itu berpesan, seluruh santri agar selalu menjaga kedisiplinan dalam setiap kegiatan, lebih-lebih perlombaan yang dihelat di luar pesantren.

“Menjaga nama baik dengan cerminan sikap dan akhlak sebagaimana mereka dididik setiap hari di dalam pesantren,” pungkas Ra Mamak. (*)

 

Baca Juga

Tinggalkan komentar

PASANG IKLAN DI SINI