Lomba Mewarnai, Cara BPRS Bhakti Sumekar Gugah Anak Usia Dini Gemar Menabung

Pekaaksara

BPRS Bhakti Sumekar
Lomba mewarnai tingkat anak usia dini di Sumenep

SUMENEP, pekaaksara.com – Bank BPRS Bhakti Sumekar menggelar lomba mewarnai dalam rangka menyemarakkan Hari Indonesia Menabung sekaligus bagian dari peningkatan literasi keuangan bagi siswa TK/PAUD di Kabupaten Sumenep, Madura.

Kegiatan berlangsung di gedung Islamic Centre, Batuan, Sabtu (9/12/2203). Dibuka bunda PAUD Sumenep, Nia Kurnia dengan pemukulan gong sebanyak dua kali.

Turut hadir Bunda PAUD, Nia Kurnia Fauzi, Direktur Utama Bank BPRS Bhakti Sumekar, Hairil Fajar, Direktur Operasional, Cahya Wiratama, seluruh jajaran pegawai Bank milik BUMD tersebut dan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Agus Dwi Saputra.

Direktur Utama Bank BPRS Bhakti Sumekar, Hairil Fajar memaparkan, lomba mewarnai diikuti oleh sebanyak 143 lembaga TK/PAUD dengan total peserta 286 se Kabupaten Sumenep.

“Terimakasih kepada seluruh elemen yang turut serta menyemarakkan kegiatan ini,” tuturnya.

Dia menjelaskan, kegiatan ini sengaja melibatkan TK/PAUD karena selain untuk meningkatkan pemahaman dalam mewarnai, juga bertujuan menanamkan budaya menabung sejak dini.

Mereka mewarnai bangunan bersejarah yakni Masjid Agung Sumenep yang merupakan landmark pulau Madura dan sudah berusia sekitar 236 tahun bahkan satu-satunya di indonesia.

Bunda PAUD Kabupaten Sumenep, Nia Kurnia Fauzi sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Selain untuk mengasah kreativitas anak TK dan PAUD dalam mewarnai juga untuk menumbuhkan kesadaran pentingnya rajin menabung sejak dini.

Menurutnya, ketika hal seperti ini terus dilakukan maka, kehidupannya bisa terkonsep bahkan disiplin dalam manajemen keuangan sehingga meminimalisir boros.

“Misalnya, anak itu diberi uang jajan sekian kemudian sisanya ditabung untuk persiapan akan datang. Itu sudah meminimalisir boros,” jelasnya.

Semua itu tentu, sambung Nia, peran aktif pendampingan orang tua sangat dibutuhkan karena kehidupan sehari-harinya tidak luput dari pantauan.

“Orang tua juga harus mampu menjaga agar anaknya bisa menyisakan uang jajannya untuk ditabung. Anak dan orang tua harus berkesinambungan demi masa depan yang cerah,” tukasnya. (*)

Baca Juga

Tinggalkan komentar

PASANG IKLAN DI SINI