SUMENEP, pekaaksara.com – Kepala Bidang (Kabid) GTK Disdik Sumenep, Akhmad Fairusi melakukan pertemuan dengan KKKS Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep, Madura. Pertemuan itu berlangsung di SDN Tenonan 2, Senin (9/9/2024).
Dalam kesempatan ini, dia menyampaikan banyak hal terkait tantangan guru di zaman yang serba modern dan berkembang seperti saat ini.
Menurutnya, zaman sekarang berbeda jauh bahkan berubah 180 derajat dibanding puluhan bahkan ratusan tahun lalu. Fairus mencontohkan, ketika saat itu anak didik sedang melakukan kesalahan yang berakibatkan fatal, guru memberikan hukuman kepada siswa dengan bermacam cara, berdiri di depan kelas hingga mata pelajaran selesai.
Itu sudah hal yang biasa dilakukan bahkan orang tua siswa menerima dengan lapang dada karena dinilai akan berhasil memberikan efek jera supaya tidak lagi melakukan kesalahan serupa ataupun lain sebagainya sehingga dapat mengganggu aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM).
Namun, lanjut Fairus, di zaman sekarang pola-pola serupa tidak bisa diterapkan secara mayoritas mengingat perkembangan zaman sudah berubah. Bisa saja menjadi kesalahan fatal bagi tenaga pendidik itu sendiri.
“Oleh karena itu, kita harus lebih waspada dalam dunia pendidikan. Baik dari perilaku sampai tutur kata,” terangnya.
Mengantisipasi hal tersebut, pihaknya menekankan kepada tenaga pendidik di Sumenep, khususnya KKKS Kecamatan Manding untuk menciptakan berbagai inovasi-inovasi baru untuk anak didik agar tidak terjadi tindakan yang berakibatkan fatal.
“Teruslah berinovasi baik di bidang formal maupun non formal yang itu berdampak positif bagi dunia pendidikan. Kedepankan sopan santun,” jelasnya.
Salah satu inovasi yang menjadi acuan bersama adalah program Sekolah Responsif Gender. Program tersebut mengatur banyak cara bagaimana kemudian anak didik dapat terhindar dari perilaku-perilaku di luar ketentuan. Bullying, kekerasan fisik maupun psikis termasuk pelecehan.
Di sisi lain, sebagai guru harus mampu memberikan contoh yang baik bagi anak didik maupun lingkungan sekitar. Guru tidak hanya saat berada di bangku sekolah tetapi di luar itu juga profesi guru sangat melekat.
Ketua KKKS Kecamatan Manding, Muhammad Imam, menyampaikan bahwa, pihaknya komitmen melaksanakan program-program pemerintah untuk kemajuan dunia pendidikan utamanya di wilayah kerjasanya.
Sementara terkait inovasi-inovasi untuk mengantisipasi siswa yang memiliki karakter tersendiri, pihaknya memberikan bimbingan melalui program merdeka belajar.
“Alhamdulillah, dampaknya positif sehingga anak didik menjadi pribadi yang baik,” katanya.
Program sekolah responsif gender sendiri terus digalakkan ke masing-masing lembaga sekolah SD di bawah lingkup kerjanya. Segera mungkin diterapkan.
Sementara itu, pengawas SD Kecamatan Manding, Hidayah mendorong sekolah dengan cepat menerapkan program nasional itu. Apalagi, Sumenep menjadi pelopor di Indonesia.
“Harus cepat diterapkan supaya tidak terjadi bullying, kekerasan dan kasus-kasus lain terhadap anak didik,” tukasnya (*)