SUMENEP, pekaaksara.com – Achmad Fauzi Wongsojudo dan KH Imam Hasyim (FAHAM), mengungkapkan berbagai langkah konkret yang telah dilakukan dan akan dilanjutkan untuk meningkatkan produktivitas serta nilai jual hasil tangkapan nelayan Sumenep.
Dalam debat publik ke dua Pilkada Sumenep 2024, Sabtu (9/11/2024) Fauzi memaparkan beberapa inisiatif yang sudah diterapkan, seperti pemberian bantuan teknologi fish finder yang memungkinkan nelayan untuk mengetahui lokasi ikan secara lebih akurat, sehingga dapat meningkatkan hasil tangkapan dan mengurangi biaya operasional serta pengeluaran bahan bakar.
Selain itu, Fauzi juga telah menyediakan cool box untuk menjaga kesegaran ikan hingga sampai di daratan. Namun, ia menyadari bahwa tantangan terbesar adalah kebiasaan sebagian besar nelayan yang cenderung langsung menjual hasil tangkapan mereka setelah kembali ke pelabuhan, tanpa mengolahnya terlebih dahulu untuk meningkatkan nilai jual.
Oleh karena itu, paslon nomor urut 02 tersebut berkomitmen untuk lebih memaksimalkan peran Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam pengolahan produk perikanan, seperti mengolah ikan menjadi produk turunan seperti kerupuk ikan.
“Meskipun telah ada upaya sosialisasi dan pembinaan untuk merubah kebiasaan nelayan agar tidak langsung menjual hasil tangkapan di pelabuhan membutuhkan waktu dan proses yang tidak instan. Tapi kami akan terus mengupayakan itu agar semakin memiliki nilai jual tinggi,” ucapnya.
Fauzi juga menyampaikan pentingnya dukungan terhadap infrastruktur pendukung, seperti cool storage yang melibatkan pihak ketiga untuk membantu memaksimalkan proses distribusi ikan dari laut ke pasar.
“Kerja sama dengan BUMD dan pihak ketiga telah dipersiapkan untuk memastikan kelancaran sistem ini,” katanya.
Tambahan informasi, kepedulian Achmad Fauzi Wongsojudo terhadap nelayan Sumenep tak hanya itu, melainkan juga telah membantu mereka mendaftarkan BPJS Ketenagakerjaan. Tercatat sudah sebanyak 1.780 orang.
Sementara jumlah nelayan ada 34.818 orang. Yang memiliki kartu Kusuka 9.006, sisanya 25.812 belum. Ditargetkan 1.900 sudah memiliki kartu tersebut di tahun ini (*)