SUMENEP, pekaaksara.com – Dalam 3,5 tahun masa kepemimpinan Achmad Fauzi Wongsojudo sebagai Bupati Sumenep, komitmennya dalam memajukan sektor pertanian semakin terlihat melalui pembangunan saluran irigasi yang tersebar di berbagai wilayah.
“Program pembangunan irigasi ini tidak hanya menjadi tonggak kemajuan infrastruktur, tetapi juga merupakan langkah nyata dalam meningkatkan ketahanan pangan serta kesejahteraan petani di Sumenep,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sumenep, Eri Susanto, Senin (11/11/2024).
Sejak menjabat pada 2021, Fauzi telah menekankan pentingnya pembangunan irigasi sebagai bagian dari program jangka panjang untuk memperbaiki dan memperkuat sistem pertanian di daerahnya. Berbagai saluran irigasi baru telah dibangun, sementara saluran irigasi yang lama dan rusak juga telah diperbaiki.
Berdasarkan data dari Dinas PUTR Sumenep, lebih dari 4.109,23 kilometer saluran irigasi baru telah dibangun, dan lebih dari 313,72 persen dari saluran irigasi yang ada telah diperbaiki serta dipelihara.
Rinciannya, pada tahun 2021, rasio jaringan irigasi yang dalam kondisi baik mencapai 72,34 persen, meningkat menjadi 80,22 persen pada 2022, 80,52 persen pada 2023, dan mencapai 80,64 persen pada 2024.
Untuk bangunan saluran irigasi baru, pada 2021 tercatat panjang saluran irigasi yang dibangun mencapai 1.696,83 meter. Angka ini menurun menjadi 888 meter pada 2022, 531,40 meter pada 2023, dan meningkat lagi menjadi 993 meter pada 2024, dengan adanya kegiatan normalisasi serta pembersihan rutin.
“Pembangunan irigasi ini menyentuh berbagai wilayah dengan prioritas utama pada kawasan yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani,” jelas Eri.
Dengan keberadaan irigasi yang lebih baik, lanjut Eri, para petani kini dapat mengelola tanaman mereka dengan lebih efisien, yang pada gilirannya meningkatkan hasil pertanian.
Di sisi lain, Bupati Achmad Fauzi menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, petani, dan masyarakat untuk menjaga keberlanjutan pembangunan irigasi ini.
“Irigasi adalah nyawa bagi pertanian. Kita harus menjaga dan merawatnya agar terus bisa mengairi tanah-tanah pertanian kita demi ketahanan pangan yang lebih baik,” ujar Fauzi.
Dengan berbagai upaya tersebut, diharapkan sektor pertanian Kabupaten Sumenep akan semakin maju dan produktif di masa mendatang (*)