SUMENEP, pekaaksara.com – Badan Usaha Milik Desa bersama Lembaga Keuangan Desa (BUMDesma LKD) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, kini telah terbentuk di 20 kecamatan, baik di daratan maupun kepulauan.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sumenep, Anwar Syahroni Yusuf, melalui Kepala Bidang Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat (PUEM), Fadholi, pada Sabtu (21/12/2024).
Fadholi menjelaskan bahwa BUMDesma LKD merupakan hasil transformasi dari Unit Pengelola Kegiatan (UPK) yang sebelumnya mengelola kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan di tingkat kecamatan.
“Transformasi ini sesuai dengan amanat Permemdesa Nomor 15 Tahun 2021,” ungkap Fadholi.
Menurutnya, BUMDesma LKD memiliki cakupan yang lebih luas dan fleksibel dibandingkan dengan UPK yang hanya berfokus pada Dana Bergulir Masyarakat (DBM) atau pinjaman kelompok. Dengan adanya transformasi ini, BUMDesma LKD dapat mengelola berbagai unit usaha sesuai dengan potensi yang ada di masing-masing wilayah.
Fadholi memberikan contoh, di Kecamatan Bluto yang berhasil membentuk unit usaha swalayan dan kini memiliki pendapatan sekitar Rp7 miliar.
Di kecamatan lain, terutama di Kepulauan, terdapat unit usaha yang mengelola pengembangan air bersih serta transportasi laut untuk kepentingan masyarakat.
“Ini sangat membantu dan memberikan manfaat besar bagi keuangan desa,” tuturnya.
Di kecamatan lainnya, seperti Lenteng, terbentuk unit usaha sablon kaos yang sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, karena mereka kini tidak perlu lagi pergi jauh untuk mencari tempat sablon kaos.
Fadholi menekankan agar pengelola BUMDesma LKD di seluruh wilayah dapat menjalankan kegiatan ini secara maksimal. Yang lebih penting, kata dia, adalah menyerap tenaga kerja lokal untuk mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Sumenep(*)