DKPP Sumenep Selidiki Penyebab Matinya Ratusan Sapi di Desa Prancak

Pekaaksara

Sumenep
Sapi ternak milik warga Desa Prancak, Pasongsongan

SUMENEP, Pekaaksara.com – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep, Madura, Jawa Timur, tengah melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab matinya ratusan sapi di Desa Prancak, Kecamatan Pasongsongan.

Kejadian ini mengejutkan warga setempat, yang mendapati banyak ternak mereka mendadak mati dalam waktu yang relatif singkat.

Untuk memastikan penyebab pasti, DKPP Sumenep telah mengambil berbagai langkah. Mereka berkoordinasi dengan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dan melakukan pengobatan simptomatis pada ternak yang sakit, seperti pemberian antibiotik, antipiretik, analgesik, dan vitamin, untuk mengurangi potensi terjadinya “panic selling” serta mencegah penyebaran penyakit.

Selain itu, DKPP Sumenep juga mengambil sampel untuk peneguhan diagnosis penyakit, melakukan surveilans epidemiologi untuk menentukan cakupan dan penyebaran penyakit, serta mengidentifikasi jumlah ternak yang terancam. Langkah-langkah lainnya termasuk isolasi ternak yang sakit berdasarkan kandang, pembatasan lalu lintas ternak, dan desinfeksi kandang serta lingkungan sekitar.

“Kami turun langsung ke lokasi untuk memeriksa sapi milik warga di wilayah Pasongsongan,” ujar Kabid Kesehatan Hewan DKPP Sumenep, Zulfa, pada Selasa (31/12/2024).

Pihak DKPP juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak menjual sapi yang terindikasi terpapar penyakit. Peternak diminta untuk lebih berhati-hati dalam menjaga kesehatan ternak mereka dan segera melaporkan kejadian serupa agar penanganan bisa dilakukan lebih cepat.

Sejak beberapa bulan terakhir, ratusan ekor sapi milik warga Desa Prancak, Kecamatan Pasongsongan, Sumenep, dilaporkan mati mendadak. Kejadian ini mengejutkan warga, karena sapi-sapi tersebut sebelumnya tampak sehat dan tidak menunjukkan gejala penyakit.

Fadlillah, salah seorang warga setempat, mengungkapkan bahwa sekitar 150 ekor sapi mendadak mati tanpa tanda-tanda penyakit atau gejala mencurigakan. “Banyak peternak yang mengaku telah memberi pakan dan perawatan rutin kepada ternaknya. Namun, dalam waktu singkat, sapi-sapi tersebut mulai batuk dan akhirnya mati,” jelasnya (*)

Baca Juga

Tinggalkan komentar

PASANG IKLAN DI SINI