SURABAYA, pekaaksara.com – Politikus muda Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Nur Faizin, mengungkapkan rasa belasungkawa yang mendalam atas wafatnya Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-guluk, KH. Abd. Muqsith Idris, yang berpulang pada Kamis (13/2/2025) di Rumah Sakit dr. Moh. Anwar Sumenep.
“Ini adalah duka yang dalam, tidak hanya bagi saya pribadi, tetapi juga untuk Indonesia dan NU. Beliau adalah ulama besar yang sangat kharismatik. Semoga Allah SWT memberikan tempat terbaik untuk beliau,” ujar Nur Faizin, Jumat (14/2/2204).
Menuritnya, wafatnya almarhum tidak hanya mengguncang warga Sumenep, tetapi juga memberikan kehilangan besar bagi Jawa Timur dan Indonesia. Mengingat, almarhum merupakan Mustasyar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep dan Mustasyar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur masa khidmat 2024-2029.
Sebagai seorang santri yang menjunjung tinggi prinsip “Santre Ngereng Keae”, Faizin menyatakan harapannya untuk meneladani almarhum dalam menjalankan kehidupan, baik dalam hubungan dengan Allah maupun sesama manusia.
“Indonesia, NU, dan ulama tak bisa dipisahkan. Kehilangan satu ulama berarti kehilangan bagian penting dari kekuatan bangsa ini,” tambahnya (*)