SUMENEP, pekaaksara.com – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menegaskan komitmennya untuk menyetarakan pembangunan infrastruktur, baik di daratan maupun kepulauan. Baginya, setiap wilayah di Sumenep, tanpa melihat perbedaan geografis, memiliki hak yang sama dalam mendapatkan perhatian terkait pembangunan.
“Secara geografis, memang ada perbedaan. Namun, komitmen kami adalah memperhatikan kedua wilayah tersebut dengan seimbang,” ujar Bupati Fauzi, Senin (3/3/2025).
Komitmen tersebut diwujudkan melalui berbagai langkah nyata, salah satunya pembangunan infrastruktur jalan yang sudah hampir merata di sejumlah titik.
Di wilayah daratan, beberapa jalan kabupaten telah mendapatkan perbaikan secara maksimal. Contohnya, jalan Mandala Rubaru yang kini terhubung dengan Desa Pakondang dan jalan dari Desa Campaka, Pasongsongan, menuju Lebeng Barat.
“Semuanya telah kami perbaiki menggunakan hotmix agar lebih tahan lama dan nyaman dilalui,” tambahnya.
Di sisi lain, lanjut Bupati Fauzi, wilayah Kepulauan, perbaikan jalan poros Arjasa-Kangayan di Pulau Kangean telah dilaksanakan pada tahun 2024. Pekerjaan ini dimulai dari jembatan Desa Daandung menuju Torjek, dengan panjang sekitar 6-7 kilometer.
Sementara itu, Kepala Dinas PUTR Sumenep, Eri Susanto, menambahkan bahwa pihaknya akan terus mendukung komitmen Bupati Fauzi dalam mewujudkan pembangunan yang merata, baik di daratan maupun kepulauan.
“Meski ada efisiensi anggaran, kami tetap berupaya untuk menjaga kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Sumenep 2025-2030
Dalam visi misinya, Bupati dan Wakil Bupati Sumenep berkomitmen untuk membangun Sumenep yang lebih maju, berdaya saing, dan sejahtera bagi seluruh masyarakat. Fokus utama mereka adalah peningkatan sektor pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan.
Selain itu, mereka juga berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan penguatan ekonomi berbasis kawasan hulu ke hilir, serta mewujudkan tata kelola pemerintahan yang transparan, inovatif, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Pembangunan berbasis gotong royong dan kearifan lokal juga menjadi landasan, bersama dengan penguatan infrastruktur yang memperhatikan keseimbangan antara daratan dan kepulauan.
Beberapa langkah strategis untuk mencapai tujuan tersebut antara lain penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan, serta pembangunan sinergi antara berbagai pihak (pentahelix). Pengawasan dan evaluasi secara berkala juga akan dilakukan untuk memastikan pencapaian target pembangunan.
Peningkatan kualitas pendidikan, penguatan sistem kesehatan, peningkatan infrastruktur desa, penciptaan lapangan kerja untuk mengurangi kemiskinan, serta pemberdayaan ekonomi lokal, akan menjadi prioritas utama pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati Sumenep.(*)
