pekaaksara.com, Sumenep – Kemiskinan ekstrem mengancam Sumenep, Madura, akibat tambang galian C ilegal. Bahkan, berdampak pada ekosistem juga infrastruktur.
“Maraknya galian C ilegal dibiarkan begitu saja, sehingga ini akan berdampak pada kemiskinan yang ekstrem,” Kata seorang Aktivis AMS Ardhiyanta alzi chandra, Sabtu (8/4).
Oleh karenanya, dirinya bersama Aliansi Mahasiswa Sumenep menolak keras tambang galian C ilegal beroperasi di Kabupaten ujung timur Madura ini.
Meskipun, kata Ardhi, Pemkab Sumenep selalu berdalih seperti perizinan merupakan wewenang Provinsi Jawa Timur. “DPMPTSP Naker tugasnya apa pak?,” tanya kesal
Menurut dia, hadirnya tambang ilegal, tidak memberikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kepada Kabupaten Sumenep. Karena, hasil yang didapatkan dari aktivitas galian ilegal tersebut, masuk pada pribadi si pemilik tambang.
Sehingga Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, harusnya merasa dirugikan dengan tambang ilegal yang menjamur di Bumi Sumekar.
“Coba saja Dinas terkait pahami itu dan cerdas dalam berfikir. Mungkin tambang ilegal itu tidak ada di Sumenep, atau mungkin ada udang dibalik batu. Ini dugaan ya,” ujarnya
Jika pemerintah serius menertibkan seluruh tambang ilegal, katanya, maka akan ada tambahan PAD yang masuk ke Kabupaten Sumenep.
Sehingga, PAD tersebut dapat dialokasikan untuk memberikan bantuan, baik berupa uang tunai maupun fasilitas sebagai modal usaha, demi meningkatkan taraf perekonomian masyarakat Sumenep. (*)
