pekaaksara

Sumenep Alami 224 Kejadian Bencana di Tahun 2024, Berikut Rincian di 27 Kecamatan

Pekaaksara

Sumenep
Keterangan: Dok. Kejadian gempa di Sumenep (istimewa)

SUMENEP, pekaaksara.com – Tahun 2024 tercatat sebagai tahun yang penuh tantangan bagi Kabupaten Sumenep, dengan 224 kejadian bencana yang terjadi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Laili Maulidi, menyebutkan bahwa kejadian-kejadian tersebut tersebar di 27 kecamatan di wilayah Sumenep.

Bencana yang terjadi mencakup beragam jenis, antara lain angin puting beliung, angin kencang, hujan deras, kebakaran, sambaran petir, gempa bumi, tanah longsor, banjir, serta kejadian di laut dan sungai.

“Meskipun terjadi banyak bencana, kami bersyukur bahwa tidak ada korban jiwa yang hingga menyebabkan kematian,” ujar Laili, Kamis (10/4/2025).

BPBD Sumenep berkomitmen untuk terus memberikan layanan penanggulangan bencana yang optimal dan hadir di tengah masyarakat dengan upaya mitigasi yang maksimal.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (KL) BPBD Sumenep, Akh. Taufik, merinci jumlah kejadian bencana yang terjadi di setiap kecamatan. Kecamatan Saronggi tercatat sebagai yang paling banyak mengalami bencana, dengan 81 kejadian, diikuti oleh Kecamatan Kota Sumenep (18 kejadian) dan Rubaru (32 kejadian). Berikut rincian lengkapnya:

– Kecamatan Kota Sumenep: 18 kejadian
– Kecamatan Kalianget: 6 kejadian
– Kecamatan Saronggi: 81 kejadian
– Kecamatan Bluto: 9 kejadian
– Kecamatan Pragaan: 8 kejadian
– Kecamatan Guluk-Guluk: 3 kejadian
– Kecamatan Ganding: 1 kejadian
– Kecamatan Lenteng: 3 kejadian
– Kecamatan Batuan: 3 kejadian
– Kecamatan Rubaru: 32 kejadian
– Kecamatan Manding: 6 kejadian
– Kecamatan Dasuk: 2 kejadian
– Kecamatan Ambunten: 9 kejadian
– Kecamatan Pasongsongan: 3 kejadian
– Kecamatan Batuputih: 3 kejadian
– Kecamatan Gapura: 4 kejadian
– Kecamatan Batang-Batang: 4 kejadian
– Kecamatan Dungkek: 6 kejadian
– Kecamatan Talango: 2 kejadian
– Kecamatan Gayam: 11 kejadian
– Kecamatan Arjasa: 4 kejadian
– Kecamatan Sapeken: 6 kejadian

Sementara empat kecamatan lainnya, yaitu Masalembu, Giligenting, Raas, dan Nonggunong, tercatat tidak mengalami kejadian bencana.

Meski jumlah kejadian bencana cukup signifikan, pemerintah daerah terus berupaya meminimalisir dampak yang ditimbulkan. Berbagai langkah dilakukan, termasuk penyuluhan kepada masyarakat terkait kesiapsiagaan bencana, peningkatan sarana dan prasarana penanggulangan bencana, serta peningkatan koordinasi antar instansi terkait.

“Dengan langkah-langkah tersebut, kami berharap Sumenep dapat semakin siap menghadapi berbagai potensi bencana yang mungkin terjadi di masa depan,” tambahnya (*)

Baca Juga

Tinggalkan komentar

PASANG IKLAN DI SINI