SUMENEP, pekaaksara.com — Di tengah tantangan generasi muda untuk memiliki rumah sendiri, PT Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Bhakti Sumekar hadir memberikan jawaban melalui program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Syariah berbasis digital.
Solusi ini dirancang khusus bagi kalangan milenial yang mendambakan hunian layak dengan sistem pembiayaan yang adil, transparan, dan bebas riba.
Sebagai bank daerah milik Pemerintah Kabupaten Sumenep, BPRS Bhakti Sumekar tak hanya fokus pada pembiayaan, namun juga mengusung pendekatan layanan yang modern, mengikuti gaya hidup generasi produktif masa kini. Kampanye terbarunya bahkan menampilkan keluarga muda sebagai simbol dari harapan akan rumah pertama yang ideal.
Direktur Utama BPRS Bhakti Sumekar, H. Hairil Fajar, menjelaskan bahwa program ini merupakan komitmen nyata untuk membantu masyarakat, khususnya generasi muda, memiliki rumah impian.
“Kami menyadari bahwa memiliki rumah adalah kebutuhan dasar dan impian banyak keluarga muda. Melalui KPR Syariah ini, kami menawarkan akses pembiayaan yang mudah, bebas bunga dan riba, serta sesuai prinsip keadilan syariah,” ujar Hairil, Senin (23/5/6/2025).
Program ini menyasar segmen urban dan milenial yang ingin memiliki hunian strategis, seperti di kawasan Perumahan Batu Permata Sumekar. Didukung skema cicilan fleksibel, proses pengajuan cepat, dan pelayanan yang bersahabat, BPRS Bhakti Sumekar memberi kemudahan tanpa jebakan sistem konvensional.
Transformasi layanan juga terus dilakukan. Bank ini kini terintegrasi dengan berbagai platform digital, termasuk media sosial seperti Instagram (@bhakti.sumekar.official) dan situs resmi www.bhaktisumekar.co.id. Kanal digital ini menjadi sarana edukasi dan informasi produk yang mudah dijangkau masyarakat melek teknologi.
Dengan pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta jaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), program KPR Syariah dari BPRS Bhakti Sumekar juga menjamin keamanan dana dan kredibilitas layanan.
“Kami ingin hadir lebih dekat dengan masyarakat melalui transformasi digital, serta memperluas edukasi keuangan syariah yang inklusif dan mudah dipahami,” pungkas Hairil (*)