SUMENEP, Pekaaksara.com – BPRS Bhakti Sumekar tidak tinggal diam dalam menjawab tantangan rendahnya literasi keuangan pelajar. Melalui program BBS Sekolah, bank milik daerah ini terus bergerak menyasar langsung ke lingkungan pendidikan.

Program ini bukan sekadar tabungan digital. Tapi juga menjadi medium edukatif untuk membentuk karakter pelajar yang melek finansial sejak dini. Sosialisasi pun digelar dari satu sekolah ke sekolah lain secara intensif.

Direktur Utama BPRS Bhakti Sumekar, Hairil Fajar menegaskan, pihaknya berkomitmen hadir langsung ke sekolah untuk mengenalkan sistem dan manfaat BBS Sekolah. Edukasi tak hanya menyasar siswa, tapi juga guru dan wali kelas.

“Program ini tidak cukup hanya dilaunching. Harus dijelaskan langsung agar semua pihak paham dan terlibat aktif,” ujarnya, Jumat (25/7).

Menurutnya, peran guru sangat penting dalam menanamkan kebiasaan menabung di sekolah. Karena itu, sosialisasi dilakukan secara menyeluruh dan interaktif agar dapat dimengerti dengan mudah oleh seluruh elemen sekolah.

BBS Sekolah menjadi sarana mengenalkan konsep menabung yang lebih aman dan akuntabel, sekaligus mendidik pelajar agar bijak mengatur keuangan pribadi. Hal ini, kata Hairil, bagian dari misi besar membangun karakter siswa yang cakap secara ekonomi.

Program ini juga sejalan dengan semangat nasional Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar), serta penguatan kurikulum karakter berbasis literasi finansial. Aplikasi BBS dirancang untuk memudahkan transaksi dan dipantau langsung oleh orang tua.

“Lewat BBS Sekolah, mindset pelajar kita bangun. Agar mereka terbiasa berpikir ke depan soal keuangan, bukan sekadar menabung,” tegasnya.

Ke depan, BPRS Bhakti Sumekar akan terus memperluas jangkauan sosialisasi ke lebih banyak sekolah, termasuk pendampingan teknis dan pelatihan penggunaan aplikasi secara rutin. “Kami ingin pelajar Sumenep jadi contoh nasional,” pungkas Hairil. (*)

(Iqb/pekaaksara.com)