Bupati Fauzi Undang OKP dan Ojol Gelar Doa Bersama untuk Keselamatan Negeri, Titip Keamanan dan Kedamaian

pekaaksara.com

Doa bersama
Doa bersama di Pendopo Keraton Sumenep (Pekaaksara.com)

SUMENEP, pekaaksara.com – Suasana haru dan penuh kekhidmatan menyelimuti Pendopo Keraton Sumenep pada Selasa sore (2/8/2025), saat ratusan orang berkumpul dalam acara Doa Bersama untuk Keselamatan Negeri.

Acara ini diprakarsai langsung oleh Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, dan dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk Organisasi Kepemudaan (OKP), para pengemudi ojek online (Ojol), tokoh agama, serta masyarakat umum.

Di tengah ketegangan sosial yang berkembang di berbagai daerah, Bupati Fauzi memandang pentingnya merajut kembali nilai-nilai kebersamaan dan spiritualitas untuk menjaga harmoni bangsa.

Ia pun menginisiasi kegiatan doa lintas elemen ini sebagai bentuk ikhtiar moral dan spiritual untuk keselamatan Indonesia, khususnya Kabupaten Sumenep.

Ratusan Ojol dan Pemuda Duduk Bersama, Tanggalkan Sekat Sosial

Salah satu momen paling mengesankan adalah ketika para pengemudi ojol duduk bersisian dengan para pemuda dari berbagai OKP. Mereka yang biasanya berjuang masing-masing di jalanan, hari ini menanggalkan sekat sosial dan bersatu dalam lantunan doa yang khusyuk.

Sementara itu, di barisan depan, para pemuda dari organisasi seperti Persaudaraan Pemuda Etnis Nusantara, Pemuda Warga Jawa dan puluhan OKP lainnya tampak kompak mengenakan seragam organisasi masing-masing. Tak ada atribut politik, tak ada orasi semuanya duduk bersimpuh dalam satu tujuan, yakni mendoakan negeri.

Doa Lintas Agama: Simbol Persatuan di Tengah Keragaman

Acara dibuka dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an, dilanjutkan dengan sambutan hangat dari Bupati Fauzi. Dalam pidatonya, ia mengajak semua pihak untuk memperkuat solidaritas dan empati antarwarga.

“Kita mungkin berbeda latar belakang, profesi, atau bahkan keyakinan. Tapi hari ini, kita satu suara, berdoa untuk keselamatan negeri. Karena ketika negeri ini tenang dan aman, semua bisa hidup layak dan bermartabat,” ujar Bupati Fauzi.

Menariknya, doa yang dipanjatkan tidak hanya dalam tradisi Islam, tetapi juga disertai doa-doa dari tokoh lintas agama. Ini menjadi simbol kuat bahwa Sumenep menjunjung tinggi nilai toleransi.

Makan Bersama dan Obrolan Hati ke Hati

Selepas doa bersama, para peserta tidak langsung pulang. Mereka diajak untuk menikmati santapan sederhana berupa nasi kotak dan air mineral. Namun, bukan menunya yang istimewa, melainkan atmosfer kehangatan yang tercipta. Banyak peserta yang akhirnya saling bertukar cerita, nomor kontak, bahkan rencana kolaborasi sosial ke depan.

Hairus Soleh, Ketua Cabang PMII Sumenep, mengaku tersentuh. “Ini bentuk nyata untuk negri tercinta,” kata Eros sapaan akrabnya.

Lebih dari Sekadar Doa: Ini Tentang Rasa Memiliki

Kegiatan ini mungkin hanya berlangsung beberapa jam, namun maknanya bisa menembus batas waktu. Acara ini mengingatkan kembali bahwa negara ini tidak hanya milik para pejabat atau elit politik, melainkan milik semua warga termasuk mereka yang sehari-hari menafkahi keluarga lewat jalanan.

Bupati Fauzi menutup acara dengan harapan agar terus lahir gerakan-gerakan sosial yang lebih nyata, demi Sumenep dan Indonesia yang lebih baik,” tuturnya (*)

Baca Juga

[addtoany]

Tinggalkan komentar

PASANG IKLAN DI SINI