SUMENEP, Pekaaksara.com – Setelah acara Doa Bersama untuk Keselamatan Negeri yang digelar di Pendopo Keraton Sumenep pada Selasa (2/9/2025), suasana kebersamaan masih terasa di kalangan peserta. Salah satu yang turut merasakannya adalah para pengemudi ojek online (ojol) yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Roni Prasetyo, salah satu pengemudi ojol asal Sumenep, mengaku terharu bisa duduk sejajar dengan berbagai elemen masyarakat, mulai dari tokoh agama, pemuda, hingga pejabat pemerintah.
“Biasanya kami ini dianggap cuma tukang antar. Tapi sekarang kami duduk bareng, didengar, dan dihargai. Rasanya luar biasa,” ungkap Roni saat ditemui.
Roni berharap kegiatan semacam ini bisa terus berlanjut, bahkan dikembangkan dalam bentuk kegiatan sosial lain yang melibatkan semua lapisan masyarakat.
“Kami juga ingin dilibatkan dalam kegiatan positif, misalnya pelatihan atau edukasi. Kami bukan cuma tukang ojol di jalan, tapi juga bagian dari masyarakat yang ingin ikut berkontribusi,” ujarnya.
Dia menambahkan, momen tersebut membuka peluang untuk kolaborasi lintas komunitas.
“Baru kali ini kami benar-benar merasa jadi bagian dari gerakan bersama untuk kebaikan,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo dalam sambutannya menegaskan pentingnya solidaritas sosial di tengah perbedaan. Menurutnya, persatuan adalah kunci menjaga stabilitas bangsa.
“Kita mungkin berbeda latar belakang, profesi, dan keyakinan. Tapi malam ini kita satu suara, mendoakan keselamatan negeri. Kalau negara aman, semua bisa hidup layak dan bermartabat,” tegas Bupati Fauzi.
Pernyataan ini disambut positif oleh seluruh peserta. Tak terkecuali para ojol yang merasa kehadiran mereka benar-benar dihargai oleh pimpinan daerah.
Doa bersama ini bukan sekadar kegiatan seremonial. Langkah kecil ini membuka harapan besar bahwa pembangunan daerah bisa dilakukan bersama, oleh semua golongan, termasuk mereka yang sehari-hari mengais rezeki di jalanan. (*)
(Iqb/pekaaksara.com)