SUMENEP, Pekaaksara.com – Penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) campak di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, terus digencarkan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep tidak main-main. Mereka mengerahkan berbagai elemen untuk mempercepat cakupan vaksinasi campak, yang kini telah mencapai 70 persen.
Seriusnya penanganan ini bahkan menarik perhatian World Health Organization (WHO) Australia. Rabu (10/9), perwakilan WHO, Dr. Chavia, datang langsung ke Sumenep untuk memantau perkembangan di lapangan.
Rombongan diterima Wakil Bupati Sumenep, KH Imam Hasyim, di rumah dinasnya, Jalan Dr. Cipto, Desa Kolor, Kecamatan Kota. Hadir pula perwakilan Dinas Kesehatan P2KB, Dinas Pendidikan, serta sejumlah pihak terkait.
“Kami prioritaskan percepatan vaksinasi dengan melibatkan berbagai pihak. Termasuk tokoh agama, tenaga medis, sekolah, hingga organisasi masyarakat,” ujar Imam Hasyim.
Menurutnya, partisipasi publik menjadi kunci sukses penanganan KLB ini. Pemerintah daerah menggandeng organisasi besar seperti NU, Muhammadiyah, IPNU, IPPNU, Aisyiyah, dan Kemenag untuk memberikan edukasi soal pentingnya imunisasi.
“Kami dorong semua pihak menyosialisasikan pentingnya imunisasi. Masyarakat tidak perlu ragu. Pencegahan lebih baik daripada mengobati,” imbuhnya.
Terkait isu halal-haram vaksin yang sempat memicu perdebatan, Imam menegaskan bahwa Pemkab sudah melibatkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan tokoh agama untuk memberikan klarifikasi kepada warga.
“Awalnya memang ada perbedaan pendapat. Tapi setelah edukasi dari tokoh agama, masyarakat mulai menerima. Kami optimistis status KLB bisa segera dicabut,” katanya.
Suasana pertemuan dengan WHO berlangsung hangat dan penuh komitmen. Selain memantau, WHO juga mendampingi pemkab dalam menelusuri penyebab penyebaran serta memberi edukasi langsung ke masyarakat.
Kabid P2KB Dinkes Sumenep, Syamsuri, menyebut ini adalah kunjungan ketiga WHO ke Sumenep. Rencananya, tim WHO akan melanjutkan evaluasi bersama seluruh kepala puskesmas.
“Mereka akan menilai capaian imunisasi serentak dan mengevaluasi strategi yang sudah berjalan,” ujarnya. (*)
(Iqb/pekaaksara.com)


