pekaaksara.com, Sumenep – Bupati Achmad Fauzi sempat mengutarakan bahwa apabila bermalam di Pulau Giliyang, Sumenep, Madura digigit nyamuk, akan diberi uang Rp100 ribu.
Ternyata, apa yang diucapkan itu benar adanya. Pulau yang memerlukan jarak tempuh 30 menit dari Pelabuhan Dungkek itu tidak ada nyamuk yang menggigit.
Hal itu dikatakan salah satu warga Sumenep Iim, Sabtu (29/4).” Saya bermalam di Pulau Giliyang tidak ada nyamuk satupun yang menggigit,” katanya.
Pihaknya pun mengaku bermalam di Pulau Giliyang sangat menyenangkan. Pasalnya, selain suasanya yang sejuk, juga masyarakatnya ramah tamah.
Selain itu, infrastruktur di wilayah tersebut sudah bagus. Mulai dari pelabuhan hingga mengelilingi Pulau Giliyang tak menjumpai satu jalanpun yang rusak.
“Dari Pelabuhan hingga mengelilingi Pulau Giliyang, semua infrastrukturnya bagus,” ucap Iim.
Menurut Iim, pantas saja jika Pulau Giliyang tidak disinggahi nyamuk. Sebab, kata dia, udaranya sangat bersih yang didukung kadar oksigennya. Meskipun berada di pulau dengan rimbunnya pepohonan.
Dan apa yang dirasakan Iim serupa dengan penulis. Penulis juga bermalam di Pulau oksigen terbaik kedua di Dunia ini dengan tujuan menulis sejumlah wisata yang ada di Giliyang.
Diketahui, Pulau Giliyang merupakan salah satu wilayah di Sumenep yang memiliki kekayaan alam yang diunggulkan. Di Giliyang memiliki oksigen terbaik kedua di Dunia yang mencapai sekitar 21,5 persen.
Ditambah kandungan karbon dioksidanya hanya 265 ppm, dengan tingkat kebisingan hanya 36,5 db. (*)