Cara Mengantisipasi Penyebaran Virus Lumpy Skin Disease

Pekaaksara

Petugas pengendalian penyebaran virus PMK di Sumenep (istimewa)

pekaaksara.com, SumenepKasus baru untuk hewan ternak berupa Lumpy Skin Disease (LSD) menjadi kekwatiran masyarakat khususnya peternak hewan. Pasalnya, virus baru setelah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) itu akan berisiko terhadap hewan ternak.

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Sumenep Zulfa menjelaskan, Virus ini menyebar melalui gigitan serangga seperti nyamuk dan lalat.

Selain itu, penyakit tersebut juga bisa menular lewat kontak langsung dengan peralatan yang sebelumnya telah terkontaminasi oleh virus LSD.

Hewan seperti sapi yang terinfeksi akan mengalami periode inkubasi selama 5-14 hari sebelum timbul gejala.

Penyebaran penyakit dapat terjadi secara cepat di antara sapi yang berada dalam kandang yang sama atau antara kandang yang berdekatan.

Untuk mengantisipasi virus tersebut, terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan secara rutin oleh peternak hewan di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Diantaranya, senantiasa menjaga kebersihan ternak, kandangan dan lingkungan sekitar kandang hewan.

Kemudian, sambung Zulfa, peternak dan penjual hewan ternak, terus menjaga kebersihan serta tidak memasukkan hewan ternak dari luar wilayah Kabupaten Sumenep terlebih dahulu.

“Silakan peternak selaku berkoordinasi dengan DKPP Sumenep untuk memastikan kesehatan dari hewan ternaknya. Sehingga kita dapat melakukan pengendalian penyakit, melalui deteksi dini,” ujar Zulfa.

Baca juga Sumenep Nihil Kasus Lumpy Skin Disease

Untungnya, sampai detik ini, di Kabupaten Sumenep, masih belum ada hewan ternak yang terkonfirmasi mengidap atau terindikasi LSD. (*)

Baca Juga

Tinggalkan komentar

PASANG IKLAN DI SINI