pekaaksara.com, Sumenep – Warga Des Gersik Putih, Kecamatan Gapura, Sumenep tidak hanya meminta BPN untuk membatalkan SHM (Sertifikat Hak Milik) perorangan di kawasan Laut Gersik Putih. Akan tetapi, Kades Mohab juga diaudit karena dinilai tidak pro masyarakat terkait persoalan pembangunan tambak garam di wilayah tersebut.
“Kami meminta Bapak Bupati untuk memerintahkan Inspektorat mengaudit dan memeriksa Kepala Desa Gersik Putih Mohab karena dianggap pro terhadap pengusaha, tidak dengan masyarakatnya,” tegas Warga Gersik Putih Moh. Faiq saat berunjuk rasa di depan Kantor Pemkab Sumenep, Rabu (17/5).
Warga meminta Pemkab Sumenep untuk mengaudit Kades Mohab karena diduga ada main mata dengan investor atau penggarap dalam rencana reklamasi Pantai di Desanya untuk dibangun tambak garam.
Selama ini, kata dia, Kades mengesampingkan aspirasi-aspirasi warganya, bahkan cenderung semena-mena memaksakan kehendaknya bersama pemodal mereklamasi laut.
Baca Juga : BPN Sumenep Harus Batalkan SHM di Kawasan Laut Gersik Putih
Warga menolak rencana pembangunan tambak garam dengan mereklamasi kawasan Pantai Desa Gersik Putih karena dianggap akan mengancam lingkungan sekitar dan merusak ekosistem laut.
“Di kawasan itu merupakan mata pencaharian masyarakat untuk menangkap ikan dan rajungan serta seafod. Jika tambak garam dilakukan mata pencaharian masyarakat di kawasan tersebut terancam hilang,” paparnya.
Lucunya lagi, lanjut Faiq, kawasan objek yang akan digarap tambak garam yang ber SHM ngotot untuk dibangun tambak garam demi kesejahteraan masyarakat. Tetapi, sebagian laut yang di SHM-kan atasnama Kades.
“Seharusnya kalau untuk kesejahteraan masyarakat tidak perlu di SHM kan. Kalau ini lucu, alasannya tidak masuk akal dan dampak negatifnya justeru yang ada,” katanya.
Desakan itu juga dikatakan berkaitan dengan rencana pembangunan tambak garam di kawasan Pantai telah melanggar Perda tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sumenep tahun 2013-2023.
”Kami tidak gentar dan akan terus melakukan perlawanan untuk memastikan Pantai Gersik Putih tetaplah Pantai, bukan tambak garam,” pungkas Faiq mengakhiri aksinya.(*)