Penggarapan Kawasan Laut Gersik Putih adalah Bentuk Kerakusan

Pekaaksara

Alat berat di kawasan laut Gersik Putih saat diusir warga (istimewa)

pekaaksara.com, SumenepPC PMII Sumenep sebut penggarapan kawasan laut untuk dijadikan tambak garam oleh oknum yang tidak bertanggungjawab adalah bentuk kerakusan.

“Saya rasa dan duga itu merupakan kerakusan oknum. Kawasan laut saja di sertifikat, sangat tampak sekali kekonyolannya,” ucap Ketua PC PMII Sumenep Abdul Mahmud, Senin (22/5).

Kerakusannya itu jelas sangat tampak. Buktinya, kata Abdul, kawasan laut saja di sertifikat dengan atas nama pribadi. Jelas merampas secara paksa hak-hak nelayan.

Selain nelayan, masyarakat untuk mencari rajungan justeru terhambat akibat kerakusan oknum itu.

Menjadi prihatin karena ruang keadilan yang diharapkan seluruh masyarakat Gersik Putih sampai detik ini masih kosong melompong.

“Kemana para penegak keadilan, ini kejadian krusial kenala tidak segera ditangani sampai sekarang. Miris sekali penegak keadilan,” kesalnya.

Seyogyanya pemerintah harus bergerak dengan cepat dan memberikan langkah-langkah tegas secara hukum karena hal ini akan menciptakan persoalan sosial yang semakin tak terkendali dan berpotensi cheos antara warga sipil.

“Jangan sampai peranan pemerintah hanya sebagai ajing penjaga keamanan di malam hari yang absen atas keberpihakan masyarakat kecil,” ujarnya.

Dengan tegas, PC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sumenep, menolak adanya reklamasi pantai, dan menolak akuisisi kepemilikan laut sebagai milik pribadi atau perusahaan di Kabupaten Sumenep. (*)

Baca Juga

Tinggalkan komentar

PASANG IKLAN DI SINI