SUMENEP, pekaaksara.com – Tokoh ulama dan para aktivis di Kabupaten Sumenep terus berupaya memperjuangkan jalan penghubung Desa Gapura Tengah-Tamidung, Kecamatan Batang-batang, Sumenep, Madura, yang sampai saat ini belum ada sentuhan dari Dinas PUTR setempat.
Perjuangan mereka bukan hanya sekali dua kali dilakukan. Melainkan sudah berkali-kali. Hal itu untuk kenyamanan masyarakat setempat.
Sebelumnya, pada Rabu (07/06/2023) Kantor Dinas PUTR di demo aktivis pemuda yang mengatasnamakan Gerakan Pemuda Segitiga Desa (GPS Desa) yang dilanjutkan rukiah malam harinya.
Namun, sampai saat ini belum ada sepatah kata ‘Akan dikerjakan’ yang terlintar dari mulut para pemangku kebijakan itu. Dalam hal ini Dinas PUTR.
Padahal, jalan yang dibiarkan rusak 14 tahun lamanya itu dikabarkan merupakan tanggungjawab Dinas PUTR selaku pemangku kebijakan.
Kemudian, hari ini Rabu (14/06/2023) para tokoh ulama dan aktivis menggelar doa bersama dengan harapan, para pemangku kebijakan di seluruh tingkatan, baik Desa, Kecamatan dan Kabupaten segera dibukakan hatinya dan sadar bahwa itu adalah tanggungjawab yang harus diselesaikan tanpa alasan apapun.
“Ini ikhtiar kita untuk mengetuk hati para pemangku kebijakan melalui pintu langit yang ampuh, karena sulitnya pintu bumi untuk ditempuh,” ucap Aktivis GPS Desa Nur Hayat.
Selain mendoakan Dinas PUTR beserta isinya, mereka juga mendesak agar segera mengalokasikan dana perbaikan Rp1 miliar pada perubahan APBD Sumenep atau Perubahan Aggaran Keuangan (PAK) tahun 2023 khusus jalan penghubung Gapura Tengah-Tamidung.
Mengalokasikan dan menuntaskan perbaikan Jalan Hotmix melalui APBD Murni Kabupaten Sumenep 4 Milyar secara utuh pada tahun 2024.
Mengalokasikan dana lain yang tidak bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. (*)