SUMENEP, pekaaksara.com – Pagelaran event “Oxygen Sunmori Funbike” di Pulau Giliyang, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, meninggalkan jejak kurang bagus bagi sebagian besar peserta.
Pasalnya, event olahraga tersebut ditujukan untuk mengenalkan Giliyang yang digadang-gadang akan menjadi wisata kesehatan justeru membuat peserta jengkel dan bahkan enggan kembali lagi ke Giliyang.
Menurut salah satu peserta oxygen sunmori funbike Giliyang yang enggan disebut namanya mengatakan bahwa pagelaran ini gagal. Panitia dinilai banyak drama sehingga menyisakan perasaan kecewa.
Penilaian dari peserta itu timbul sejak hari pertama keberangkatan dari pelabuhan Kalianget. Panitia juga disebut kurang koordinasi dengan pihak kapal.
Bagaimana tidak, saat keberangkatan sudah melenceng dari waktu yang ditentukan sebelumnya.
Selain itu, setelah peserta menaiki kapal DBS III yang dijadikan fasilitas angkutan, malah macet di perairan Talango-Kaloanget sehingga peserta mengelus dada dan kelaparan.
“Bayangkan saja, berangkat dari rumah pagi-pagi betul sebelum subuh, sampai di pelabuhan malah sore berangkatnya. Panitia tidak memberitahukan apapun terkait hal tersebut,” katanya.
Tak hanya itu, waktu peserta tiba di pelabuhan Giliyang, sepeda milik peserta akan diturunkan pihak panitia.
Kenyataannya, sambung dia, malah peserta diminta kembali ke kapal untuk menurunkan sepedanya sendiri. “Kalau tidak sanggup jadi panitia, jangan mengadakan acara, begitu jadinya,” paparnya.
Saking kesalnya ke panitia, sebagian dari peserta tidak mengikuti rute yang ditentukan oleh panitia.
Pihaknya menyarankan, ketika menyelenggarakan kegiatan apapun apalagi levelnya nasional, persiapan harus benar-benar dimatangkan. Jika tidak sanggup, jangan mengadakan karena dikwatirkan meninggalkan kesan kurang bagus seperti yang sudah dirasakan.
“Kita tidak akan ikut event di Sumenep lagi apalagi ke Giliyang lagi. Trauma,” katanya.
Sementara Ketua Panitia Oxygen Sunmori Funbike Sutrisno berdalih saat itu panitia sedang sibuk mengantarkan peserta ke tempat penginapan yang sudah disediakan sehingga peserta harus menurunkan sepedanya masing-masing.
“Masalahnya juga sepeda peserta akan dipakai esok harinya,” dalihnya.
Untuk kapal yang macet, pihaknya mengaku sudah mengumumkan kepada peserta. Apalagi, kata dia, kapal DBS III belum pernah berlayar ke Giliyang sebelumnya.
Untuk adanya peserta yang tidak mengikuti jalur yang ditentukan panitia, hanya sebagian. “Di rowndon tidak ada kendala. Hanya saja di keberangkatan,” pungkasnya. (*)