SUMENEP, pekaaksara.com – Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, melesat pesat pasca pagelaran Madura Culture Festival 2023.
Madura Culture Festival merupakan event bergengsi yang mampu menyatukan seluruh masyarakat Jawa Timur di Sumenep. Juga melibatkan ribuan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). Berlangsung sejak 26 Agustus hingga 2 September 2023.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah Diskoperindag Sumenep Chainur Rasyid mengatakan, pagelaran yang digagas oleh Bupati Fauzi itu berdampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat Sumenep.
Yang biasanya penghasilan masyarakat hanya Rp500 ribu per hari, melesat pesat hingga mencapai Rp2 juta dalam sehari bahkan lebih. Hal itu sangat dirasakan oleh pelaku UMKM terutama.
“Meningkat tiga kali lipat dari biasanya,” kata Inung sapaan karibnya, Selasa (05/09/2023).
Bahkan sambung Inung, jika perlu event bergengsi dilaksanakan setiap hari di Kabupaten Sumenep sebagaimana yang diutarakan oleh pelaku usaha. “Artinya, event Madura Culture sangat berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumenep, pertumbuhan ekonomi di Sumenep terus mengalami peningkatan yang bagus.
Pada tahun 2022 meningkat 3,11 persen dariapada tahun 2021. Pertumbuhan tertnggi terjadi pada lapangan usaha transportasi dan pergudangan sebesar 18,92 persen.
Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 37,74 persen, diikut oleh Pertambangan dan Penggalian sebesar 19,74 persen, Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 12,14 persen, Konstruksi sebesar 6,86 persen, serta Industri Pengolahan sebesar 6,10 persen.
Peranan lima lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Kabupaten Sumenep mencapai 82,85 persen.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumenep selama periode 2018 – 2022 fluktuatif. Pada tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Sumenep mengalami kontraksi sebesar 1,13 persen akibat Covid-19 yang mulai terjadi sejak awal Maret 2020. Ditambah pembatasan sosial aktivitas masyarakat sebagai upaya untuk meredam dampak pandemi dari sisi kesehatan sehungga berpengaruh pada aktivitas bisnis yang kemudian berimbas pada perekonomian.
Pada tahun 2021, dengan berbagai strategi pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 dan pelonggaran aktivitas masyarakat mampu meningkatkan kinerja perekonomian Kabupaten Sumenep hingga tumbuh sebesar 2,61 persen.
Pada tahun 2022, perekonomian Sumenep menunjukkan kinerja yang semakin baik, yakni tumbuh sebesar 3,11 persen.
“Untuk tahun 2023 belum ada karena laporannya per akhir tahun. Kemungkinan besar event-event yang dilakukan Pemkab Sumenep berdampak lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi di tahun ini,” kata Kepala Badan Pusat Statistik Sumenep Ribut Hadi Candra. (*)