SUMENEP, pekaaksara.com – Salah satu pedagang di pasar Anom Sumenep, Madura, Jawa Timur, Herman mengaku mengalami penurunan pendapatan sekitar 50 persen akibat kenaikan harga beras.
Baca juga : Tekan Inflasi TPID Sumenep Gandeng Bulog Madura Gelontorkan Beras 4 Ton
Menurut Herman, yang semula masyarakat membeli dengan harga yang murah, menjadi besar akibat kenaikan harga beras itu.
“Akibatnya, pendapatan dari penjualan beras turun 50 persen dari biasanya yang didapatkan,” katanya, Rabu (13/09/2023).
Harga beras premium yang semula Rp13Rp13 ribu naik menjadi Rp14 ribu. Sedangkan yang jenis medium, harga awal Rp13 ribu, naik menjadi Rp14 ribu.
“Masyarakat banyak bertanya, kenapa naik dari harga sebelumnya. Ya imbasnya ke pedagang termasuk saya,” ujar Herman.
Dirinya meminta Pemkab Sumenep untuk terus mencarikan solusi agar harga beras kembali stabil seperti sedia kala, supaya pendapatan pedagang normal.
“Harus dicarikan solusi. Kasian pedagang,” harapnya.
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sumenep, menggandeng Bulog Madura gelontorkan beras sebanyak 4 ton ke dua pasar Tradisional di Sumenep, Rabu (13/09/2023).
Kegiatan yang dibentuk dengan operasi pasar tersebut bertujuan untuk menekan laju inflasi akibat kenaikan harga beras yang dialami seluruh daerah di indonesia.
Beras sebanyak 4 ton itu tersebar di dua pasar tradisional. Yakni pasar Bangkal dan Anom Sumenep dengan masing-masing perolehan berbeda. Di pasar Bangkal 1 ton dan di Pasar Anom 3 ton dengan harga yang terjangkau. (*)