Mengungkap Rahasia Angin Ribut Bisa Juara Umum di Festival Tong-tong se Madura

Pekaaksara

Angin Ribut
Tong-tong Angin Ribut, Pasongsongan, Sumenep (Foto:Pekaaksara.com)

SUMENEP, pekaaksara.com – Tong-tong Angin Ribut mencatatkan prestasi gemilang sekaligus mengharumkan nama tanah kelahirannya, Kecamatan Pasongsongan, Sumenep, Madura.

Hal ini dibuktikan dengan juara umum di festival Tong-tong se Madura, yang telah bergulir pada Sabtu 14 Oktober 2023 malam di Kabupaten Sumenep.

Angin Ribut, merupakan salah satu Tong-tong yang disebut-sebut legendaris di Madura. Dilihat dari tahun berdirinya, sudah ada sejak 11 Agustus 1986. Usianya sekarang sudah 37 tahun.

Kenapa bisa juara umum, padahal lama tidak tampil di event-event bergengsi, khususnya Sumenep. Dan hebatnya, baru datang tapi langsung garang. Berikut ulasannya.

Angin Ribut dinobatkan sebagai juara umum setelah menyabet kategori aransemen terbaik, penyaji terbaik non ranking dan dekorasi non rangking, ditetapkan berdasarkan berita acara nomor 08/X/FKPPI/2023.

Pada serangkaian kegiatan hari jadi Sumenep ke 754 itu, Angin Ribut membawakan lagu-lagu andalannya yang diiringi penari cantik dan personel dengan pakain ala kerajaan pada masanya.

Apa yang dibawakannya, berhasil memikat perhatian dewan juri bahkan ribuan seluas mata memandang yang memadati garis start Taman Bunga, finish utara Lapangan Giling.

Warga Kabupaten Sumenep Fajrullah mengaku sangat kesemsem dengan penampilan Tong-tong Angin Ribut. Pasalnya antraksi yang dibawakan saat itu bisa dikatakan mendominasi. Aransemen yang dibawakan pakem Madura.

Sementara, pembina Tong-tong Angin Ribut, Lutfi Rahman sangat bersyukur atas anugrah yang telah diraih oleh musik tradisonal kebanggaanya. Meskipun lama vakum, rasa syukur tiada batas mampu juara umum.

Angin Ribut memang sengaja berbeda konsep dari yang lain. Mulai dari dekorasi. Dekorasi yang diadopsinya itu diambil dari sejarah tokoh pewayangan Bali, yakni garuda wisnu.

Garuda Wisnu merupakan representasi dari Dewa Wisnu yang sedang mengendarai burung garuda. Dewa Wisnu merupakan dewa pelindung alam semesta, dan Burung Garuda melambangkan kesetiaan dan pengabdian tanpa pamrih.

“Dengan ini, Angin Ribut bisa menjadi grup yang lebih luas dan dikenal di seluruh Nusantara,” terangnya.

Tentu, sambung pria yang akrab dipanggil Mamang ini melanjutkan, Angin Ribut kedepan akan terus memberikan kejutan baru yang semakin mewah dan tampil beda demi masyarakat Indonesia, khususnya Kabupaten Sumenep.

Berikut deretan juara yang disabet Angin Ribut:

30 Oktober 2005 juara I lomba musik Tong-tong di Kabupaten Sumenep, 5 November 2005 juara umum di Sampang, 2007 tampil  di Bali sebagai perwakilan Dinas Pariwisata Jawa Timur dalam pekan kebudayaan bali.

28 Oktober 2007 mendapat anugrah sebagai peserta arak-arakan terbaik Nasional, dalam festival tari keprajuritan Nusantara di Taman Mini Indonesia (TMI), 11 November 2007 juara umum lomba Tong-tong se Madura di Sampang.

5 Juli 2008 juara umum di Sumenep festival musik daul se Madura, 4 April 2004 tampil di hadapan Presiden dalam peresmian 100 ribu perumahan, 3 November 2009 kembali juara umum di Sampang, 30 Oktober 2010 juara umum di Sumenep.

22 Juni 2011 juara umum di Probolinggo mewakili Sumenep dalam acara pekan seni pelajar, 30 November 2013 kembali juara umum di Sumenep yang dihadiri artis tanah air, Ruben Onsu.

3 November 2013 mendapat kepercayaan menyambut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Surabaya.

Lagi-lagi juara umum di ajang Jatim Spectra pada 16 Juni 2016 dan 14 Oktober 2023 kembali juara umum pada festival Tong-tong se Madura di Kabupaten Sumenep. (*)

Baca Juga

Tinggalkan komentar

PASANG IKLAN DI SINI